Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah
Jakarta – Pemerintah diminta untuk waspada terkait rencana pengiriman TNI untuk terlibat operasi militer dalam menggempur ISIS di Marawi, Filipina Selatan.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, jangan sampai pemerintah justru mengimpor masalah luar negeri ke dalam negeri yang tidak tahu jalan keluarnya.
“Kita ngga mau impor masalah orang lain dari luar ke dalam negeri kita. Kita harus betul-betul kerja untuk keamanan dalam negeri,” kata Fahri, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/7).
Meski Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengizinkan Indonesia terlibat dalam operasi militer, Fahri mengimbau, agar pemerintah tidak reaktif menanggapi masalah yang sedang dihadapi Filipina.
“Misalnya kita serang Marawi tanpa strategi, kemudian ini dibilang ISIS. Lalu nanti ada konpers dari ISIS mulai akan serang indonesia, kami akan ke Indonesia untuk berperang,” tegasnya.
“Setiap perang itu harus dapatkan order resmi pemerintah dengan persetujuan DPR. Lebih baik proteksi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,” demikian Fahri.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengizinkan Indonesia terlibat dalam operasi militer untuk menggempur ISIS di Marawi, Filipina Selatan.
“Presiden Filipina Duterte sudah mengiyakan. Saya sudah bertemu Presiden Filipina dan Menhan Filipina. Dia dukung penuh, silahkan saja katanya,” ujar Ryamizard.
TAGS : ISIS Marawai Filipina TNI Fahri Hamzah
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/18406/DPR-Larang-TNI-Bertempur-Lawan-ISIS-ke-Filipina/