Monday, January 18, 2021
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
No Result
View All Result

DPR Minta Pemerintah Pilih Cetak Uang daripada Terus Tambah Uang

August 29, 2020
in News
3 min read
DPR Minta Pemerintah Pilih Cetak Uang daripada Terus Tambah Uang
1
SHARES
3
VIEWS
ShareShareShareShareShare
ADVERTISEMENT

JawaPos.com – Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menyoroti kebijakan pemerintah dalam mengatasi krisis perekonomian akibat pandemi Covid-19. Menurutnya, ada ketidakcocokan antara solusi yang ditawarkan pemerintah dengan penyebab permasalahan.

Sorotan pertama Misbakhun pada kebijakan pemerintah tentang penempatan dana di bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Menurut Misbakhun, tidak ada negara G20 ataupun anggota BRICS (Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) yang mengatasi krisis pada masa pandemi ini dengan penempatan dana di bank.

“Jadi metode itu sangat aneh,” ujar Misbakhun dalam  Forum Diskusi Salemba bertema ‘APBN Sebagai Sarana Pemulihan Ekonomi Nasional’ yang dilaksanakan secara daring, Sabtu (29/8).

”Kita tidak punya succes story arround the world (kisah sukses di seluruh dunia, red) mengenai penempatan dana ini,” tambahnya.

Lebih lanjut Misbakhun mengatakan, kebijakan itu berpotensi membuat bank yang ketempatan dana pemerintah terguncang pada akhir Desember mendatang. Sebab sesuai aturan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dana negara harus masuk ke rekening pemerintah di Bank Indonesia pada 31 Desember atau tutup buku APBN.

“Uang yang tadinya mengembara di mana pun harus ada di pemerintah. Bank yang tadinya mendapat dana penempatan suddenly shocked (tiba-tiba terguncang, red) karena duitnya harus mengalir ke rekening pemerintah di bank sentral,” tegasnya.

Misbakhun juga menyoroti penjaminan loss limit yang dipercayakan kepada BUMN di bawah Kementerian Keuangan (kemenkeu). Di antaranya ialah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

Menurut Misbakhun, penjaminan yang diserahkan kepada LPEI, PT SMI dan PT PII justru mengisyaraktan ketidakpercayaan Kemenkeu kepada institusi lain.

“Tiba-tiba mandatnya ke sana (BUMN di bawah Kemenkeu, red),” katanya. “Saya melihat adanya ketidakpercayaan Kementerian Keuangan terhadap di luar institusi Kemenkeu dan ini akan menajdi problem kita,” sambungnya.

Selain itu, Misbakhun mengkritisi kebijakan pemerintah yang hanya memberikan bantuan kepada kalangan miskin dan sangat miskin. Menurutnya, kelas menengah yang baru tumbuh namun tiba-tiba turun kelas karena pandemi justru tidak dibantu.

Seharusnya jika pemerintah mau menggenjot konsumsi, kata Misbakhun, kelas menengah juga dibantu. “Kelas menengah yang baru turun kelas diatasi dengan apa, padahal mereka ini agresif dalam konsumsi,” tegasnya.

Oleh karena itu mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu itumenyebut pemerintah melakukan mismatch in policy atau ketidakcocokan dalam kebijakan. Sebab, bantuan sosial yang digelontorkan untuk masyarakat miskin dan sangat miskin tak serta-merta meningkatkan konsumsi dan daya beli.

“Apakah itu cukup mengangkat daya beli kita? Kompleksitas persoalan belum diselesaikan dengan kompleksitas tawaran solusinya,” katanya.

Misbakhun menegaskan, masalah pemerintah saat ini adalah keterbatasan uang. Dalam pandangannya, selama ini pemerinah hanya mengandalkan utang ketika menghadapi keterbatasan dana.

“Pemerintah jurusnya hanya satu utang, tetapi uang dari siapa? Berapa biayanya?” katanya.

Oleh karena itu Misbakhun menawarkan kebijakan pelonggaran kuantitatif atau quantitative easing (QE) dalam bentuk cetak uang. “Saya sejak awal bicara soal cetak uang, quantitative easing,” cetusnya.

Namun, katanya, pemerintah tak menggubris tawaran itu. “Pemerintah kan mazhabnya bukan yang menyetujui cetak uang dengan alasan berbeda currency dengan Amerika (USD, red), tetapi kan negara lain melakukannya,” pungkasnya. (*)

Editor : Dinarsa Kurniawan

Reporter : Gunawan Wibisono


Credit: Source link

ShareTweetSendSharePin
Previous Post

Via Valen Raih Penghargaan sebagai Penyanyi Wanita Favorit Terambyar

Next Post

Melawan Ideologi Transnasional Harus Dengan Kerja Konkrit

Related Posts

Kemenristek Siapkan Dua Sistem Mitigasi Gempa dan Tsunami
News

Menristek Akui Teknologi Vaksin Covid-19 Indonesia Masih Tertinggal

January 18, 2021
Per 14.00 WIB, BNPB Data Puluhan Orang Tewas dan Ratusan Luka-luka
News

Segini, Jumlah Gempa Susulan Dicatat BMKG hingga Hari Ini

January 18, 2021
Dua Hari Berturut-turut! Tambahan Pasien COVID-19 Sembuh Nasional Catat Rekor Baru
News

Dua Hari Berturut-turut! Tambahan Pasien COVID-19 Sembuh Nasional Catat Rekor Baru

January 18, 2021
Next Post
Melawan Ideologi Transnasional Harus Dengan Kerja Konkrit

Melawan Ideologi Transnasional Harus Dengan Kerja Konkrit

Cassandra Lee Sambangi Perkampungan Koja

Cassandra Lee Sambangi Perkampungan Koja

Kasus Stunting terus Bermunculan, Saatnya Remaja Berperan Aktif

Kasus Stunting terus Bermunculan, Saatnya Remaja Berperan Aktif

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

PDAM Badung Kesulitan Olah Air Baku Saat Musim Hujan

PDAM Badung Kesulitan Olah Air Baku Saat Musim Hujan

4 days ago
Tata Safari 2021, calon pesaing baru Pajero Sport dan Fortuner

Tata Safari 2021, calon pesaing baru Pajero Sport dan Fortuner

3 days ago
Dari 1967 hingga 1984, BMKG Catat Ada 3 Gempa Merusak di Sekitar Majene

Dari 1967 hingga 1984, BMKG Catat Ada 3 Gempa Merusak di Sekitar Majene

3 days ago
Selama 2020, Hyundai jual lebih 500.000 kendaraan ramah lingkungan

Selama 2020, Hyundai jual lebih 500.000 kendaraan ramah lingkungan

13 hours ago
Di 2021, Australia Kemungkinan Tak Akan Buka Perbatasan Internasionalnya

Di 2021, Australia Kemungkinan Tak Akan Buka Perbatasan Internasionalnya

12 hours ago
Saat Vaksinasi Presiden Jokowi, Vaksinator Ngaku Sedikit Gemetar

Saat Vaksinasi Presiden Jokowi, Vaksinator Ngaku Sedikit Gemetar

6 days ago
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Highlights

Segini, Jumlah Gempa Susulan Dicatat BMKG hingga Hari Ini

Pemerintah Optimistis 2021 jadi Titik Balik Perekonomian

Pengusaha Besar Harus Bermitra dengan UMKM, Bahlil: Ngeri-Ngeri Sedap

Dua Hari Berturut-turut! Tambahan Pasien COVID-19 Sembuh Nasional Catat Rekor Baru

Kontainer Langka, Eksportir Minta Pemerintah Segera Intervensi – KRJOGJA

Kalsel sudah 50 Tahun Tidak Pernah Banjir Besar

Trending

Strategi di balik kesuksesan Honda Brio jadi mobil terlaris 2020
Automotive

Strategi di balik kesuksesan Honda Brio jadi mobil terlaris 2020

January 18, 2021

Jakarta (ANTARA) - PT Honda Prospect Motor (HPM) menegaskan bahwa penjualan kendaraan Honda Brio maih menjadi tulang...

Kemenristek Siapkan Dua Sistem Mitigasi Gempa dan Tsunami

Menristek Akui Teknologi Vaksin Covid-19 Indonesia Masih Tertinggal

January 18, 2021
"Cari Mobil" fasilitasi pencari mobkas

"Cari Mobil" fasilitasi pencari mobkas

January 18, 2021
Per 14.00 WIB, BNPB Data Puluhan Orang Tewas dan Ratusan Luka-luka

Segini, Jumlah Gempa Susulan Dicatat BMKG hingga Hari Ini

January 18, 2021
Pemerintah Optimistis 2021 jadi Titik Balik Perekonomian

Pemerintah Optimistis 2021 jadi Titik Balik Perekonomian

January 18, 2021
Andalan News – Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral

This is an online news portal that aims to share latest Indonesia news, international news, tech, entertainment, lifestyle and automotive. Feel free to get in touch with us!

Recent News

  • Strategi di balik kesuksesan Honda Brio jadi mobil terlaris 2020
  • Menristek Akui Teknologi Vaksin Covid-19 Indonesia Masih Tertinggal
  • "Cari Mobil" fasilitasi pencari mobkas
  • Segini, Jumlah Gempa Susulan Dicatat BMKG hingga Hari Ini
  • Pemerintah Optimistis 2021 jadi Titik Balik Perekonomian

Subscribe Now

Loading
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!