JawaPos.com – Suasana politik nasional sepanjang 2022 kian memanas, dalam memasuki tahapan Pemilu 2024. Bahkan, sembilan partai politik (parpol) yang duduk di parlemen, semakin intensif melakukan penjajakan koalisi untuk mendapatkan tiket mengungung pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) sebesar 20 persen pada Pilpres 2024.
Pendaftaran capres-cawapres tinggal hitungan bulan. Berdasarkan jadwal KPU RI, pendaftaran capres-cawapres pada 19 Oktober 2023-25 November 2023.
Hingga menjelang akhir 2022, terdapat empat poros koalisi yang sudah mengantongi tiket untuk mengusung pasangan Capres-Cawapres pada Pilpres 2024. Keempat poros koalisi tersebut di antaranya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Perubahan, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan PDIP.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) digagas oleh tiga parpol yakni Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Sementara itu, Koalisi Perubahan juga digagas oleh tiga parpol yakni Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kemudian, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dibentuk oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara PDIP belum memutuskan membentuk koalisi. Namun, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sudah bisa berdiri sendiri untuk mengusung capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Koalisi Indonesia Bersatu bersepakat melakukan kerja sama politik dalam menghadapi Pilpres 2024 di Hutan Kota, Senayan, Jakarta pada 4 Juni 2022. Mereka melakukan nota kesepahaman untuk mengkonsolidasikan KIB sampai ke tingkat daerah. Terkait sosok capres, Golkar dalam keputusan musyawarah nasional (Munas) sudah menyatakan akan mengusung Airlangga Hartarto menjadi Capes 2024.
Sementara PAN, lewat rapat kerja nasional (Rakernas) pada 27 Agustus 2022, mengumumkan sembilan nama bakal capres di antaranya Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto, Suharso Monoarfa (mantan ketua umum PPP), Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Sementara itu, PPP sempat mengalami konflik internal yang berujung lengsernya Suharso Monoarfa dari kursi Ketua Umum PPP. Kini, PPP dipimpin oleh Plt Ketua Umum Muhamad Mardiono.
Editor : Eko D. Ryandi
Reporter : Muhammad Ridwan
Credit: Source link