JawaPos.com – Pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau mulai digencarkan. Pasalnya, tidak lama lagi musim kemarau akan tiba.
Sejak awal 2022 hingga kini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat rekapitulasi karhutla di wilayah Riau mencapai 421 hektare (Ha). Sementara itu, Pemerintah Provinsi Riau telah mengidentifikasi potensi karhutla hingga akhir tahun ini.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kondisi dinamika atmosfir di wilayah Indonesia dipengaruhi La Nina lemah-Netral. Kondisi ini menyebabkan musim kemarau tetapi agak basah daripada normalnya.
Koordinator Data dan Informasi BMKG Wilayah Riau Marzuki mengatakan, kewaspadaan tinggi karhutla masuk awal musim kemarau periode II diprakirakan pada bulan Mei hingga September. Sedangkan puncak kemarau diprakirakan pada Juni hingga Juli.
“Pada Mei ini merupakan masa peralihan di sebagian wilayah masih berpotensi hujan, atau peralihan dari musim hujan ke kemarau,” kata Marzuki kepada wartawan, Jumat (18/3).
Selama kurun waktu 5 tahun terakhir atau 2017 – 2021, rekapitulasi karhutla tertinggi pada tahun 2019 dengan luas 90.550 hektare. Pemerintah Provinsi Riau telah memiliki rencana kontinjensi penanganan karhulta serta Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2020 tentang Prosedur Tetap Kriteria Penetapan Status Keadaan Darurat Bencana dan Komando Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Karhutla di Provinsi Riau.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link