Anggota Hizbullah mengawal konvoi pengungsi Suriah di kota perbatasan Arsal, Lebanon, 12 Juli 2017 (Foto: Reuters)
Aleppo – Para pemilik toko di kota utara Manbij, Suriah, kompak menutup tokonya sebagai aksi protes pembunuhan dua warga sipil baru-baru ini oleh kelompok teroris PKK/PYD.
Menurut Anadolu, hampir semua pedagang di kota tersebut responsif terhadap seruan mogok tersebut meskipun ada beberapa pelaku teroris yang memaksa mereka untuk tetap bekerja dan menghancurkan toko mereka.
Langkah tersebut dilakukan setelah seruan aktivis Suriah di media sosial setelah Hannan Al-Jarivah (25) dan Abbud Al-Minkhan (23), disiksa sampai mati oleh para teroris pada Jumat (12/1).
Mayat dua pemuda tersebut dengan kepala terpenggal, ditemukan di sebuah desa sekitar 20 kilometer (12 mil) di timur Manbij. Ketegangan meningkat menjadi baku tembak antara teroris PKK/PYD dan warga sipil yang marah setelah para aktivis berbagi foto mereka di media sosial.
Ratusan orang turun ke jalan-jalan di kota tersebut setelah shalat Jumat untuk berdemonstrasi menuntut agar PKK/PYD segera meninggalkan kota.
Manbij adalah sebuah kota berpenduduk Arab yang terletak di tepi barat sungai Efrat. Manbij saat ini berada di bawah kendali PYD, yang merupakan cabang kelompok teroris PKK. Turki sendiri telah berperang melawan PKK selama lebih dari 30 tahun.
PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan Turki – melanjutkan kampanye bersenjata pada bulan Juli 2015. Sejak saat itu, mereka telah membunuh lebih dari 1.200 personil keamanan dan warga sipil Turki, termasuk wanita dan anak-anak.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/27807/Dua-Kepala-Warga-Sipil-Suriah-Terpenggal/