Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Jakarta, Jurnas.com – PDI Perjuangan memberikan apresiasi dan perhatian khusus kepada tradisi adat Cai Diraga khas Cirebon, Jawa Barat yang digelar di sebuah sungai bawah jembatan rel kereta Desa Ciledug Lor, Pamosongan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (28/9/2019).
Dalam acara yang oleh orang Cirebon sangat sakral itu, Hasto ikut melakukan prosesi Pelarungan. Yakni menyiramkan air yang sudah diberikan doa-doa ke dalam sungai.
Ia hadir bersama Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono dan para legislator dari dari partai itu. Hadir juga Bupati Kabupaten Cirebon Imron Rosyadi serta tokoh-tokoh adat dan masyarakat di lokasi pertemuan Sungai Jangkelok dan Cisanggarung itu.
Hasto mengaku merasa terhormat bisa hadir dalam acara Cai Diraga dan Pelarungan di sebuah dusun bersama-sama dengan masyarakat. Sebab baginya, politik itu menyatu dengan kehidupan rakyat.
“Apalagi bersama rakyat di sini, kita bisa bertemu teman-teman dari Banser, Ansor, maka upaya untuk melestarikan seluruh konsepsi alam dan kebudayaan semakin nyata dengan nilai-nilai filsafatnya,” ujar Hasto.
Ia mengingatkan, bangsa Indonesia dianugerahi tradisi kebudayaan yang mencintai alam raya dengan seisinya. Upacara Cai Diraga ini, tegas Hasto, adalah tradisi yang sangat baik.
Hasto menjelaskan, Cai Diraga itu air di dalam tubuh, air di dalam kendi, air kehidupan, karena rahmat yang diberikan Tuhan Allah SWT. Sebagaimama alam raya harus dirawat sebaik baiknya, maka tradisi Cai Diraga itu harus didukung.
“Ini sebuah tradisi yang merawat sungai dengan mata airnya karena ini kehidupan itu sendiri. Kita lihat banyak sungai menderita, banyak sampah plastik. Sungai bukanlah tempat pembuangan sampah” jelas Hasto.
“Tidak ada air tidak ada kehidupan di muka bumi ini. Mari di balik upacara ini jaga keharmonian alam raya kita. Ini tradisi yang sangat baik,” tegas Hasto.
TAGS : Cai Diraga Cirebon sumber kehidupan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin