“Misalnya di Indonesia ada Pajero, Fortuner dan itu di Jerman kan tidak ada. Jadi kami perlu riset dan pengembangan khusus dan juga kerja sama dengan para rekanan kami di berbagai negara, itu juga cukup penting,” kata Keogh saat konferensi pers di Jakarta, Senin.
Keough mengatakan bahwa selain mengedepankan kerja sama dengan rekanan agar menyediakan produk yang sesuai dengan mobil di Indonesia, Eibach, pemasok suku cadang mobil, juga secara aktif memperbarui data terkait ketersediaan produk di distributor.
Baca juga: Eibach lakukan penyesuaian guna penuhi pasar kendaraan listrik
Pabrik Eibach di China, disebut Keogh dapat menopang pengiriman berbagai produk suku cadang mobil ke Indonesia sehingga merek asal Jerman itu merasa cukup dekat dengan pasar yang mereka jangkau, khususnya di Asia.
“Misal ada permintaan spesial atau ada kebutuhan tertentu yang muncul, kami bisa lebih cepat untuk menanggapinya. Sebagai contoh, misalnya (permintaan) Fortuner atau Pajero itu ada proses riset dan pengembangan. Itu masuk ke proses prototipe, kami bisa jauh lebih cepat daripada kompetitor kami,” kata Keogh.
Benjamin mencatat bahwa Eibach memiliki lebih dari 700 karyawan di seluruh dunia dengan omzet mencapai 120 juta euro pada tahun 2022. Eibach saat ini memiliki kerja sama dengan berbagai rekanan di 80 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Chairman of Eibach Group Wilfried Eibach menekankan bahwa seluruh produk mereka yang dibuat di tiga pabrik di tiga negara berbeda memiliki kualitas yang sama.
“Untuk semua pabrik yang kami miliki entah itu di Jerman, Amerika Serikat, dan China itu mesin-mesin yang kami pakai dan bahan mentah yang dipakai itu setara, sama semuanya jadi tidak ada kualitas yang lebih rendah,” kata Eibach.
Baca juga: Niaga aksesori mobil bertahan berkat produk berharga ekonomis
Baca juga: Otoproject fokus garap aksesori mobil, termasuk Innova Zenix
Baca juga: Otoproject buka gerai baru di kawasan Bintaro
Pewarta: Rina Nur Anggraini
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link