China memainkan peran yang kian penting dalam pembangunan ekonomi kawasan, kata Mattoo dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Xinhua.
Menurut laporan Pembaruan Ekonomi Asia Timur dan Pasifik terbaru dari Bank Dunia, kinerja ekonomi di seluruh kawasan, meskipun kuat, dapat tertahan tahun ini oleh perlambatan pertumbuhan global, kenaikan harga komoditas, dan pengetatan kondisi keuangan karena inflasi yang berkelanjutan.
Kinerja ekonomi China yang luar biasa akan membantu mendorong pembangunan ekonomi kawasan dalam konteks ini.
Pemberi pinjaman yang berbasis di Washington itu memperkirakan pertumbuhan di kawasan Asia Timur dan Pasifik akan meningkat dari 3,5 persen pada 2022 menjadi 5,1 persen pada 2023, mengatakan “pertumbuhan yang lebih tinggi ini sebagian besar karena China.”
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan China mencapai 5,1 persen pada 2023, dan peningkatan di wilayah lainnya diproyeksikan melambat dari 5,8 persen pada 2022 menjadi 4,9 persen pada 2023.
China telah berkontribusi pada keterbukaan perdagangan global, memberikan kontribusi positif terhadap perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi global, serta membuka pasar domestiknya seperti yang dilakukannya di bawah Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), menetapkan “contoh yang sangat baik tentang bagaimana negara-negara mampu menempa awal dari hubungan perdagangan yang bermakna,” kata Mattoo.
Dalam jangka panjang, sang ekonom mengatakan dia yakin pertumbuhan ekonomi China inklusif dan stabil karena berfokus pada pembangunan berkualitas tinggi, demikian Xinhua dikutip Jumat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link