Pemimpin Korea Utara, Kim Jong un (Foto: Getty Images/AFP)
Seoul – Bank of Korea (BOK) Seoul mengungkapkan bahwa perekonomian Korea Utara menyusut hingga 3,5 persen pada 2017. Angka itu merupakan titik terendah sejak tahun 1997 di negara itu.
Menurut laporan yang dirilis pada Jumat itu bahwa penurunan ini merepresentasikan perubahan haluan dari ekspansi ekonomi Korea Utara sebesar 3,9 persen pada tahun 2016.
Bank sentral Korea Selatan mengemukakan bahwa menyusutnya perekonomian negara itu disebakan oleh sanksi yang lebih berat dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
“Kemerosotan ini disebabkan oleh penurunan output pertambangan dan kelesuan dalam industri bahan-bahan kimia karena PBB memberlakukan sanksi yang lebih berat terhadap program nuklir dan rudal Utara,” ujar seorang pejabat BOK seperti dilansir oleh Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap.
Ketika sanksi baru diberlakukan pada tahun lalu untuk mengekang pengembangan nuklir Korea Utara, sumber pendapatan negara itu pun ditekan. Korut dilarang mengekspor sumber daya mineral, termasuk batu bara.
Laporan BOK juga menyoroti kesenjangan antara Utara-Selatan, dengan pendapatan nasional bruto Utara (GNI) yaitu 36,6 triliun won (USD 32,3 miliar) pada tahun lalu, yang hanya 2,1 persen dari GNI Selatan.
Seoul telah menegaskan bahwa sanksi akan tetap berlaku sampai Korea Utara mencapai denuklirisasi total. (aa)
TAGS : DK PBB Korea Utara ekonomi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/38037/Ekonomi-Korut-Terjun-Bebas/