YOGYA (KR) – Laju pertumbuhan ekonomi DIY 2020 terkontraksi cukup dalam yaitu sebesar 2,69 persen dan melebih nasional yang terkontraksi sebesar 2,07 persen. Beberapa lapangan usaha mampu tumbuh positif sehingga perekonomian DIY tidak terpuruk lebih dalam, yaitu infokom 19,70 persen, jasa kesehatan 19,18 persen, jasa pendidikan 4,47 persen dan pertanian 4,19 persen.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan DIY Sahat MT Panggabean mengatakan pertumbuhan ekonomi di DIY tahun lalu ini berbalik arah dibanding 2019 yang mampu tumbuh sebesar 6,59 peren. Dari sisi penawaran atau Lapangan Usaha (LU), kontraksi perekonomian selama 2020 terjadi pada sebagian besar lapangan usaha, terutama yang berbasis pariwisata.
“Pandemi Covid-19 menyebabkan dampak yang luas bagi industri pariwisata DIY. Jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara menurun drastis. Kegiatan transportasi terpuruk, bahkan banyak hotel dan restoran yang berada di ambang kebangkrutan,” ujarnya di Yogyakarta, Senin (22/2).
Sahat menegaskan terdapat 11 LU yang mengalami kontraksi, antara lain transportasi dan pergudangan mengalami kontraksi tertinggi 20,21 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum 16,91 persen, jasa lainnya 15,74 persen, konstruksi 15,64 persen dan jasa perusahaan 14,89 persen. LU yang mampu tumbuh positif sehingga perekonomian DIY tidak terpuruk lebih dalam, yaitu infokom, jasa kesehatan, jasa pendidikan dan pertanian pada 2020 lalu.
Credit: Source link