JawaPos.com – Bank Indonesia (BI) memandang pemulihan ekonomi global mulai terlihat dan diprakirakan berlanjut. Hal tersebut akan berdampak pula pada perekonomian domestik yang juga menunjukkan perbaikan secara bertahap.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya terus menyoroti perkembangan tersebut sehingga memutuskan kembali menurunkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.
“Konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas nilai tukar Rupiah yang terjaga, serta sebagai langkah lanjutan untuk mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (27/2).
Selain itu, lanjutnya, BI juga menempuh langkah-langkah kebijakan sebagai tindak lanjut sinergi kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam paket kebijakan terpadu untuk peningkatan pembiayaan dunia usaha dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi.
Menurutnya, proses vaksinasi dan sinergi kebijakan nasional diprakirakan akan mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional ke depan. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 4,3 persen hingga 5,3 persen pada 2021 dengan inflasi yang diprakirakan tetap terkendali dalam sasaran 3 persen ± 1 persen.
Sementara itu, defisit transaksi berjalan diprakirakan tetap rendah yaitu sekitar 1 perse. hingga 2 persen dari PDB, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal ekonomi Indonesia. Di sisi lain, pertumbuhan kredit atau pembiayaan diprakirakan sebesar 5 persen hingga 7 persen.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Edy Pramana
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link