JawaPos.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, program pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dilakukan pemerintah dalam meredam angka penularan di Jawa dan Bali tak akan berdampak pada perekonomian.
Menurutnya, keputusan tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menjaga sektor kesehatan sekaligus ekonomi. Bahkan, dirinya masih optimis perekonomian Indonesia tetap berada di zona positif pada tahun ini.
“Tentu kita cukup optimis dan proyeksi sampai akhir tahun itu di kisaran 5 persen dan pemerintah,” ujar pria yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sama acara virtual, Kamis (7/1).
Airlangga memaparkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun telah melaporkan realokasi anggaran dan akan mendorong vaksinasi yang tahun ini diharapkan bisa selesai. “Diharapkan bisa menyiapkan dana Rp 65 triliun hingga Rp 73 triliun,” imbuhnya.
Airlangga mengaku, roda perekonomian nasional pun masih berjalan meski akan diberlakukan pembatasan baru di beberapa wilayah di Jawa dan Bali. Hal tersebut terlihat dari respon investor melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah pun mengalami apresiasi.
Apalagi indikator lainnya seperti PMI Manufaktur yang sudah berada di level 51,3, serta meningkatnya harga komoditas seperti minyak kelapa sawit, batu bara, dan nikel. Namun, Airlangga mengaku Ia masih belum dapat memprediksi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021.
“Tentu ini dua proksi yang menunjukkan confident dari pasar atau confident dari sektor keuangan. Ini tentu yang harus kita jaga,” tegasnya.
Airlangga memastikan, kebijakan PSBB Jawa Bali adalah upaya pemerintah menjaga keseimbangan kesehatan dan ekonomi. Sebab, kebijakan tersebut merupakan langkah menengah dan panjang, bukan langkah spot atau harian dan memperhatikan kebutuhan masyarakat.
“Sehingga faktor ini seluruhnya diperhatikan. Kami masih optimis dan kita melihat kuartal I nanti. Jadi kita tidak menghitung yang secara harian,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link