JawaPos.com – Mantan Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal setia dan tegak lurus terhadap agenda reformasi yang membatasi jabatan kepala negara selama dua periode. Menurut Fadjroel, dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi sebelum berangkat ke Kazakhstan untuk menjadi Duta Besar. Menurutnya, Presiden Jokowi komitmen terhadap pembatasan jabatan kepala negara dua periode.
“Dalam pertemuan tersebut, beliau (Jokowi, Red) sempat mengulangi lagi apa yang disampaikan ke saya saat awal menjadi Jubir Presiden, bahwa beliau setia pada agenda reformasi, seperti pembatasan masa jabatan presiden dua periode, pemilihan presiden secara langsung, dan kepala daerah dipilih secara langsung,” ujar Fajdroel kepada wartawan, Sabtu (9/4).
Oleh sebab itu, mantan aktivis 98 ini mengaku yakin Presiden Jokowi tidak akan mengkhianati konstitusi terkait pembatasan masa jabatan Presiden RI yang dibuat saat masa reformasi tersebut. “Oleh karena itu, saya yakin Presiden Jokowi tegak lurus dengan agenda reformasi,” katanya.
Fadjroel juga mengaku sejalan dengan Presiden Jokowi yang meminta para menterinya untuk fokus terhadap tugas dan fungsinya. Sehingga tidak perlu lagi berbicara mengenai perpanjangan masa jabatan Presiden RI.
“Presiden meminta dengan tegas kepada seluruh menterinya agar berhenti menyuarakan urusan penundaan dan perpanjangan pemilu. Keputusan Jokowi tersebut senapas dengan pandangan saya bahwa dua periode harga mati,” tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi melarang para menteri di Kabinet Indonesia Maju berbicara mengenai penundaan Pemilu 2024 atau perpanjangan masa jabatan Presiden RI. Menurut Jokowi, masalah penundaan Pemilu dan perpanjangan jabatan kepala negara hanya menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat.
“Jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan yang kita hadapi. Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan atau perpanjangan,” ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta kepada para menteri untuk memiliki sensitivitas tinggi terhadap kesulitan yang tengah terjadi. Menurut dia, para menteri juga bisa harus bisa menjelaskan langkah apa saja yang telah diambil oleh pemerintah dalam menghadapi masalah tersebut dengan baik.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Gunawan Wibisono
Credit: Source link