JawaPos.com – Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi Rp 23,2 miliar pada misi dagang ke Qatar. Hal itu berhasil dicatatkan saat sesi penjajakan kesepakatan dagang (business matching) di Doha, Qatar, Senin (10/10).
Transaksi berasal dari produk kecantikan dan hospitality, rempah dan bumbu, kudapan dan makanan olahan, ikan beku, garmen, serta kerajinan. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan, nilai potensi yang telah tercatat tersebut masih bisa bertambah sejalan dengan berbagai tindak lanjut para pelaku usaha seusai misi dagang.
“Pelaku usaha masih menindaklanjuti permintaan dari calon mitra yang telah dipertemukan dalam penjajakan kesepakatan dagang,” ujarnya Selasa (11/10).
Delegasi misi dagang Indonesia melakukan kunjungan ke importir Lulu Hypermarket di Qatar. Pada kunjungan tersebut, mereka meninjau berbagai produk RI yang ditampilkan dalam Indonesia Corner.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menyatakan, produk-produk Indonesia berpeluang besar didistribusikan melalui jaringan Lulu Hypermarket. Bukan hanya di Doha, tetapi juga di semua cabang di negara-negara di kawasan Timur Tengah.
“Produk usaha kecil dan menengah (UKM) berpeluang masuk ke pasar Timur Tengah. Pemerintah meyakini diaspora Indonesia dapat menjadi kekuatan untuk mendorong ekspor Indonesia ke Qatar,” katanya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengungkapkan, anggotanya tengah menjajaki potensi ekspansi usaha di luar negeri. Sejauh ini para pengusaha ritel melakukan penjajakan ke kawasan Asia Timur, Timur Tengah, Amerika Latin, hingga Afrika untuk membuka gerai produk makanan dan minuman khas Indonesia.
Selain dukungan berupa harmonisasi atau relaksasi peraturan, Roy menuturkan bahwa pemerintah perlu membantu peritel modern yang berkeinginan memperluas usahanya ke luar negeri melalui upaya negosiasi dengan pemegang kebijakan negara tujuan ekspansi. Khususnya terkait dengan perizinan hingga operasional yang sangat kompleks.
“Tanpa upaya negosiasi tersebut, peritel modern dari Indonesia akan berpikir berkali-kali untuk berekspansi ke luar negeri,” ujarnya.
Credit: Source link