JAKARTA, BALIPOST.com – Nilai ekspor Indonesia mencapai 18,35 miliar dolar AS atau tertinggi sejak Agustus 2011, yang kala itu angka ekspornya mencapai 18,64 miliar dolar AS. “Nilai ekspor pada Maret 2021 yang mencapai 18,35 miliar dolar AS ini tertinggi sejak Agustus 2011 yang waktu itu nilai ekspornya 18,64 miliar dolar AS,” kata Kepala BPS Suhariyanto dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (15/4).
Suhariyanto menyampaikan meningkatnya permintaan dari berbagai negara diiringi kenaikan berbagai komoditas andalan Indonesia sangat berpengaruh besar terhadap performa ekspor Indonesia pada Maret 2021.
Menurut data BPS, ekspor RI pada Maret 2021 sebesar 18,35 miliar dolar AS mengalami peningkatan 20,31 persen jika dibandingkan dengan Februari 2021 dan meningkat 30,47 persen jika dibandingkan Maret tahun sebelumnya. “Jadi, pertumbuhannya sangat menggembirakan, karena naik secara month on month (MoM) maupun year on year (YoY),” kata Kepala BPS Suhariyanto.
Secara MoM, ekspor naik 20,31 persen, di mana hal itu terjadi karena adanya kenaikan ekspor baik untuk sektor migas maupun non-migas, dengan catatan kenaikan ekspor nonmigas sangat tinggi yakni 21,21 persen.
Secara YoY, ekspor Indonesia naik impresif 30,47 persen, yang disebabkan oleh kenaikan ekspor migas sebesar 38,67 persen dan kenaikan ekspor nonmigas sebesar 30,07 persen.
Pertumbuhan positif ekspor terjadi di semua sektor baik sektor migas, pertanian, industri pengolahan, dan pertambangan. Secara MoM, sektor migas tumbuh 5,28 persen, pertanian tumbuh 27,06 persen, industri pengolahan tumbuh 22,37 persen, dan sektor pertambangan dan lainnya tumbuh 13,68 persen.
Pertumbuhan ekspor positif juga terjadi secara YoY, yakni sektor migas tumbuh 38,67 persen, pertanian tumbuh 25,04 persen, industri pengolahan tumbuh 33,45 persen, serta pertambangan dan lainnya tumbuh 11,93 persen.
“Jadi kembali kalau kita lihat pertumbuhan ekspor pada Maret 2021 ini sangat-sangat bagus sekali dan tentunya kita berharap pertumbuhan yang bagus ini terjadi di bulan-bulan selanjutnya,” ungkap Kepala BPS Suhariyanto. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link