Pamer Lukisan, Hasto Kristiyanto
Jakarta, Jurnas.com – Moment menarik terjadi saat para wartawan berkunjung ke ruang kerja Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Pusat DPP PDIP.
Banyak lukisan-lukisan menarik terpajang di dinding tiap ruangan. Juga ada alat musik tradisional serta ornamen-ornamen budaya dari berbagai daerah.
“Di sini sengaja kami duduk di belakang lukisan Saudara Nasirun, yang menggambarkan bahwa politik itu penuh warna dan kebudayaan. Seluruh ekspresi ada di sini,” ujar Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di ruang kerja Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Pusat, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Hasto menjelaskan, di sisi lain gedung ada dua lukisan yang menggambarkan naga merah dan naga hijau dimana dulu zaman pemerintahan yang otoriter ada operasi naga merah dan naga hijau.
“Jadi seluruh lukisan di kedua gedung DPP PDIP penuh dengan pesan-pesan perjuangan, kemanusiaan, dan pesan politik yang membangun peradaban,” tambah Hasto.
Lantas, siapa sih Nasirun yang disampaikan Hasto? Ternyata ia adalah perupa kelahiran Cilacap, 1 Oktober 1965 yang pernah pameran tunggal di Yogyakarta, Solo dan Jakarta.
Nasirun telah berpartisipasi dalam berbagai pameran kelompok di Indonesia, Singapura, dan Belanda. Lukisan Nasirun juga dipamerkan saat malam penggalangan dana dukungan bagi Jokowi-KH Ma`ruf Amin, beberapa waktu lalu.
“Kami juga memiliki lukisan Bung Karno karya Trubus, lukisan Garuda Pancasila yang begitu megah karya Srihady; Cut Nyak Dien; lukisan Lee Man Fong; juga aneka tenun nusantara. Ada juga karya Hendra, Widayat dan lain-lain,” jelas Hasto.
Ia menambahkan PDIP memberi apresiasi terhadap perupa dan pegiat budaya. Oleh sebab itulah, banyal lukisan menghiasi dinding-dinding gedung DPP PDIP.
“Politik dan seni tak terpisahkan. PDIP memberi ruang dan apresiasi terhadap para seniman,” ujar Hasto.
Ditambahkan Hasto dengan menampillan berbagai lukisan, patung, kain tenun nusantara, dan alat musik tradisional di kantor DPP PDIP, maka PDI Perjuangan mengukuhkan Kantor Partai juga sebagai rumah budaya nusantara.
“Sebab berpolitik itu menyentuh rasa, penuh ekspresi kebudayaan, dan mengobarkan rasa cinta kepada tanah air,” pungkas Hasto.
TAGS : Hasto Lukisan Kebudayaan PDIP
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin