Para pengunjuk rasa berlarian di jalan Barcelona (foto: Presstv)
Jakarta, Jurnas.com – Para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di luar pertandingan sepak bola Barcelona dan Real Madrid di Nou Camp di Spanyol, Kamis (19/12) dini hari.
Ribuan penggemar di dalam stadion mengangkat spanduk yang mendesak pemerintah Spanyol untuk “duduk dan berbicara” dengan mereka yang menuntut kemerdekaan Catalan.
Sebelumnya, Pertandingan telah ditunda pada bulan Oktober karena protes terhadap pemenjaraan sembilan pemimpin separatis Catalan.
Dilansir Marca, banyak penggemar Barcelona dan pengunjuk rasa lainnya menginginkan referendum kemerdekaan hukum untuk wilayah tersebut.
Sebelum pertandingan, kelompok protes Katalan yang tertutup, Boixos Nois, mengatakan di Twitter bahwa mereka akan membagikan 100.000 spanduk kepada para penggemar. Ia juga mengatakan kepada mereka untuk membawa bola karet dan menulis pada mereka “pesan untuk dunia”.
Kelompok ini digolongkan oleh pejabat Spanyol sebagai organisasi kriminal. Pada bulan Oktober, organisasi ini mengadakan protes massal di bandara Barcelona pada bulan Oktober dan memblokir jalan raya utama.
Sementara itu, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di luar stadion, meneriakkan “Kemerdekaan” dan “Tahanan politik bebas”. Mereka membuat barikade darurat yang kemudian dibersihkan oleh polisi.
Polisi mendakwa pemrotes bertopeng yang membakar tempat sampah. Setidaknya 21 orang dilaporkan terluka dalam bentrokan itu.
Pertandingan itu, yang dikenal sebagai “El Clásico”, dijadwalkan akan dimainkan dua bulan lalu tetapi ditunda karena kerusuhan setelah Mahkamah Agung Spanyol pada Oktober menjatuhkan hukuman kepada sembilan pemimpin separatis Catalan hingga 13 tahun penjara.
Pertandingan berakhir dengan hasil imbang 0-0, membuat Barcelona memimpin liga di atas Real Madrid dengan selisih gol.
TAGS : Klub Barcelona Laga El-Clasico Unjuk Rasa
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/64286/El-Clasico-Diwarnai-Bentrok-Pengunjuk-Rasa-dan-Polisi/