Jakarta (ANTARA) – Perusahaan teknologi Indonesia yang berfokus mengembangkan infrastruktur ekosistem motor listrik Electrum meluncurkan motor listrik pertamanya H5, di Jakarta, Kamis.
“Indonesia memiliki budaya dan cara pandang yang unik terhadap motor, tidak hanya sebagai alat transportasi, tapi, juga menjadi bagian dari hidup, dan H5 dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia,” ujar Desainer Produk Electrum Rayhan Arifinsyah.
Rayhan mengatakan, riset dan pengembangan hingga pengujian H5 dilakukan di Tanah Air sehingga motor listrik itu dinilai cocok untuk mengarungi berbagai karakteristik medan di Indonesia.
Dengan kompartemen dalam yang luas, Electrum H5 dapat menyimpan dua buah baterai dan helm sekaligus. Bahkan, Rayhan mengklaim, ruang di bagian depan mampu memuat satu buah galon air ataupun tabung gas LPG.
“H5 didesain memiliki fungsionalitas yang tinggi, menyesuaikan kebutuhan motor yang harus lincah dan tetap nyaman kalau dipakai dalam waktu yang lama karena motor orang Indonesia menjadi tulang punggung,” kata Rayhan.
Sementara mengenai performa, Insinyur Mekanik Electrum Yuditya Pratamaputra mengklaim H5 memiliki top speed (puncak kecepatan) 90 kilometer/jam, dan mampu berakselerasi mencapai 0-60 kilometer/jam dalam waktu enam detik.
Baterai dari H5 pun dibuat compact dengan berat kurang dari 10 kilogram, berkapasitas 1,8 kWh. Baterai tersebut juga telah memiliki sistem manajemen baterai (BMS) dan IoT, yang berarti memiliki sejumlah sensor pintar dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kondisi baterai itu sendiri.
“Secara pengiriman tenaga, motor ini tidak terasa ‘menjambak’, namun, cukup halus dan mampu berakselerasi tinggi. Form factor baterai juga kecil, namun, padat energi,” Yuditya menjelaskan.
Selain motor listrik, Electrum juga mengenalkan teknologi pendukung seperti baterai, Battery Swap Station (BSS), dan aplikasi digital bernama ELMA.
BSS merupakan tempat pengisian daya baterai motor Electrum yang tersebar di berbagai lokasi seperti SPBU dan lokasi lainnya untuk menukar baterai dengan unit lainnya sehingga tidak diperlukan waktu menunggu saat pengisian daya.
Hingga saat ini, Electrum telah memiliki sekitar 40 BSS, dengan target 150 lokasi pada akhir 2023 dan target lebih dari 1.000 lokasi sampai akhir 2024 di area Jakarta.
ELMA merupakan aplikasi yang terintegrasi dengan motor, yang dapat digunakan mulai dari mencari lokasi BSS terdekat hingga informasi terkait kondisi kendaraan.
Adapun perihal penjualan, motor H5 belum dirilis untuk umum dan sementara waktu masih digunakan dalam rangka uji coba oleh mitra ojek online. Electrum berencana akan menambahkan hingga 500 unit secara bertahap hingga akhir tahun 2023.
Perusahaan juga tengah mendaftarkan H5 ke instansi terkait untuk mendapatkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang berujung pada subsidi dan insentif pemerintah terhadap motor listrik.
“Saat ini sedang proses untuk mendapat sertifikat TKDN,” kata Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja.
Baca juga: Electrum gunakan platform 3Dexperience dalam produksi motor listrik
Baca juga: Electrum kerja sama dengan Pertamina untuk mengemas baterai listrik
Baca juga: Analis : Pembangunan pabrik Electrum beri sentimen positif saham GoTo
Baca juga: KESDM “door to door” gencarkan program konversi motor listrik
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link