JawaPos.com – Pemilihan umum (Pemilu) menjadi perhatian yang disoroti publik menjelang tahun pemilu 2024, oleh karenanya Lembaga Survei Independen (LSI) melakukan survei, salah satunya terkait elektabilitas partai politik.
Pada hasil Lembaga Survei Independen, pemuncak hasil survei masih ditempati oleh PDI Perjuangan, namun perubahan terjadi pada posisi kedua, survei elektabilitas, pada dua survei sebelumnya dibulan April dan Agustus, posisi kedua masih ditempati oleh Partai Gerindra.
Namun saat ini, pada survei ketiga di November tahun 2022 ini, Partai Demokrat berhasil menyalip di posisi kedua, disusul oleh Partai Gerindra pada posisi ketiga, keempat ditempati oleh Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Pada survei bulan November ini, peringkat pertama ditempati oleh PDI Perjuangan dengan 18,2 persen, posisi kedua ditempati oleh Partai Demokrat dengan elektabilitas 14,1 persen, yang menyalip Partai Gerindra yang nyaris stagnan di dua survei sebelumnya dengan elektabilitas 11,8 persen,” ungkap Direktur Riset
LSI Fathur Rahman dalam keterangannya, Selasa (29/11).
“Selanjutnya di oosisi keempat ditempati oleh Partai NasDem dengan 8,2 persen, posisi kelima ditempati oleh PKS 7,4 persen, di posisi keenam di tempati oleh Partai Golkar dengan elektabilitas 7,2 persen, dan ketujuh ditempati oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 4,6 persen elektabilitas,” urai Fathur Rahman.
Namun, dua partai yang saat ini ada di parlemen justru semakin melemah, yakni Partai Amanat Nasiobal (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang hanya meraih elektabilitas dibawah parliamentary threshold sebanyak empat persen.
“Dua partai parlemen, yakni PAN dan PPP, hanya mendapat elektabilitas di bawah empat persen. PAN 2,4 persen dan PPP hanya meraih 2,1 persen,” ulas Fathur Rahman.
Selain itu, partai-partai non parlemen tidak menunjukkan pergerakan signifikan dalam kenaikan elektabilitas.
“Partai non parlemen seperti halnya Perindo meraih 1,3 persen elektabilitas, PSI 1,2 persen, Partai Hanura 0,9 persen, Partai Garuda 0,2 persen dan PBB hanya meraih 0,1 persen,” ungkap Fathur Rahman
Diketahui, Survei ini mengambil populasi warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, di 3dd4 provinsi di Indonesia.
Dari populasi itu dipilih secara acak sebanyak 1.500 responden, dengan margin of error 3.05 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dalam survei ini, LSI melakukan metode wawancara melalui jaringan selular pada 18 hingga 28 November 2022.
Credit: Source link