Emas Antam Makin Murah, Turun Rp 5.000 per Gram

JawaPos.com – Perdagangan harga emas dunia hari ini kembali merosot karena aset beresiko kembali menguat. Dolar AS juga menguat mendekati level tertingginya. Hal itu membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Kenaikan yield obligasi Amerika Serikat (AS) mendorong pelemahan harga emas karena pasar masih mengantisipasi kemungkinan tapering dimulai menjelang akhir tahun. Imbal hasil US Treasury 10 tahun, yang pekan lalu melesat ke level tertinggi sejak Juni di 1,5670 persen, terakhir naik menjadi 1,5223 persen.

Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot melemah 0,5 persen menjadi USD 1.760,30 per ounce pada pukul 24.35 WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun 0,4 persen menjadi USD 1.760,9 per ounce.

“Reboundnya kembali indeks saham global juga membantu menekan harga emas,” analis keuangan Ariston Tjendra saat dihubungi oleh JawaPos.com, Rabu (6/10).

Ariston mengungkapkan, secara keseluruhan harga emas masih terlihat berkonsolidasi menantikan kejelasan tapering dan risiko pelambatan ekonomi global.Selain itu, data penggajian non-pertanian Amerika akan dirilis Jumat, dan diperkirakan menunjukkan peningkatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja, yang dapat mendorong Federal Reserve untuk mulai mengurangi stimulus moneternya sebelum akhir tahun.

“Hari ini, harga mungkin masih mencoba menguji level support di kisaran USD 1740 an dengan potensi ke kisaran USD 1720. Sementara potensi resisten di kisaran USD 1770,” pungkasnya.

Editor : Nurul Adriyana Salbiah

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link