JawaPos.com – Sebagai bagian dari upaya transformasi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melancarkan proses pembentukan induk atau holding. Saat ini, yang sudah terbentuk adalah holding semen, pupuk, dan migas. Kini, Kemen BUMN tengah mematangkan pembentukan holding pangan.
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku sudah menyetujui struktur klaster BUMN pangan. Lebih detail mengenai struktur klaster BUMN pangan, dia memaparkan bahwa tujuan pembentukan adalah agar perusahaan fokus pada bisnis inti. Dengan demikian, penanganan pangan dapat dilakukan lebih efisien, terkontrol, dan berdampak besar.
“Jadi, tidak overlapping satu dengan yang lainnya. Bahkan, sekarang saling bunuh antar-BUMN dan akhirnya saling bunuh bahkan ke swasta dan mitra. Karena itu kita coba petakan input production, distribusi, dan lain-lain,” papar Erick Kamis (19/11). Dia menegaskan bahwa semua BUMN akan berfokus pada bisnis inti.
Klaster BUMN pangan terdiri atas sembilan perusahaan pelat merah dengan induk PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) alias RNI. Erick menyebutkan, BUMN klaster pangan tersebut akan fokus pada rantai pasok masing-masing. Misalnya, produksi beras dan jagung akan ditangani oleh Pertani dan Sang Hyang Seri. Kemudian, Berdikari akan menangani produksi ayam dan sapi.
Sementara itu, cabai merah dan bawang merah ditugaskan kepada Pertani. Untuk gula, PT PG Rajawali sebagai anak usaha RNI ditugaskan untuk menangani komoditas tersebut.
Di sisi lain, produksi ikan akan ditugaskan kepada Perindo dan Perinus. Selanjutnya, storage dan distribusi akan ditugaskan kepada BGR Logistics, sedangkan perdagangan ditangani PPI.
Kemen BUMN juga memaparkan rencana untuk membentuk holding BUMN jasa survei. Holding tersebut bakal bergerak di bidang testing, inspeksi, dan sertifikasi.
Terpisah, Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa holding itu akan berisi tiga BUMN, yaitu PT Biro Klasifikasi Indonesia, Sucofindo, dan Surveyor Indonesia. “Bisnis ini melakukan uji terhadap segala macam standar yang memang diperlukan untuk semua jenis industri. Seperti industri makanan, kesehatan, elektronik, dan lain-lain,” ujarnya.
Budi mengungkapkan bahwa Biro Klasifikasi Indonesia akan ditunjuk menjadi induk dari holding BUMN yang akan dibentuk. Sedangkan Sucofindo dan Surveyor Indonesia akan bergabung dan kemudian diintegrasikan secara menyeluruh.
“Jadi, dengan skala yang semakin besar ini, kita mampu mengadopsi teknologi baru. Dan juga mampu masuk ke bisnis baru yang membutuhkan sertifikasi dan testing,” ucapnya.
SKEMA TRANSFORMASI STRUKTUR BUMN
Total perusahaan: 142
Total anak/cucu perusahaan: 800
Target kluster bidang usaha: 14
Rincian Sektor:
Farmasi
Jasa survei
Energi
Pertambangan
Industri strategis
Media
Agro
Kawasan logistik
Pariwisata
Jasa keuangan
Konstruksi
Jasa konsultan
Sarana dan prasarana perhubungan
Sumber: Kementerian BUMN
Credit: Source link