DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengukuhkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja pada Senin (7/8). Acara pengukuhan dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan wilayah Provinsi Bali baik dari Kementerian/Lembaga maupun Kepala Dinas di lingkungan Provinsi Bali serta asosiasi.
Dalam sambutannya, Perry Warjiyo mengamanatkan agar Erwin meneruskan program dan kerja yang telah dilakukan selama ini oleh Trisno Nugroho. Diantaranya, hilirisasi, digitalisasi, pariwisata berkualitas, menjaga ketahanan pangan, dan mengembangkan UMKM.
Belajar dari pandemi Covid-19, Bali tidak bisa lagi bertumpu pada satu penopang ekonomi yaitu pariwisata. Selain itu, pengembangan pariwisata diharapkan menuju quality tourism. Hal itu penting karena budaya Bali mengajarkan keseimbangan.
“Mari kembangkan pariwisata berkualitas daripada mass tourism. Jangan lagi membuat paket – paket wisata yang murah. Turis yang masuk banyak tapi uang yang masuk tidak banyak, akhirnya terjadi kerusakan alam,” ujarnya mengingatkan.
Perry juga menyampaikan terkait perlunya ekonomi Bali yang inklusif dan menuju ekonomi hijau, peningkatan kualitas UMKM serta menjaga ketahanan pangan serta hilirisasi, sehingga problem tidak lagi hanya tergantung pada pariwisata. “Jika ketahanan pangan, inklusi ekonomi, ekonomi hijau, hilirisasi tidak berkembang, maka tetap saja kita akan bergantung pada 1 sumber ekonomi yaitu pariwisata,” pungkasnya.
Digitalisasi juga sangat penting dilakukan di Bali. Diakui Bali sangat cepat dalam menyerap digitalisasi tidak hanya pada system pembayaran tapi juga pemasaran. Bali bahkan menjadi contoh paling bagus untuk digitalisasi di Indonesia baik BI Fast, QRIS, akselerasinya paling cepat.
“Bagaimana memajukan ekonomi masyarakat Bali belajar dari Covid dan bagaimana melangkah ke depan. Trisno saya minta untuk terus mendampingi Gubernur Koster. Saya minta yang sudah dijalankan selama ini agar dilanjutkan oleh Erwin,” ujarnya
Selain sektor ekonomi, Perry juga menyoroti inflasi Bali yang sempat tinggi saat pandemi mencapai 12%. Hal itu terjadi menurutnya karena Bali ketergantungan pada bahan makanan dari luar Bali. Maka dari itu, sinergi dan kolaborasi bersama Pemda perlu dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan di Bali.
BI menginisiasi berbagai program hilirasi baik berkaitan dengan UMKM, masalah pangan dan proses – prosesnya. “Makanya Erwin saya minta melanjutkan,” imbuhnya. (Citta Maya/Balipost)
Credit: Source link