Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah
Jakarta – Jelang pelaksanaan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman justru menebar ketakutan bukan merapatkan barisan seluruh kader.
Demikian disampaikan politisi senior PKS, Fahri Hamzah, melalui akun twitternya di @Fahrihamzah, Minggu (23/6). Menurutnya, situasi dan kondisi di internal PKS saat ini cukup mencekam.
“Sebagai kader, saya mencemaskan kultur baru dalam tubuh PKS sekarang. Tiba-tiba suasananya mencekam. Tiba-tiba suasana tegang dan seperti ada permusuhan,” kata Fahri.
Semestinya, kata Fahri, pimpinan partai melakukan konsolidasi kepada seluruh kader untuk menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang akan datang. Dimana, pesta demokrasi lima tahunan itu sebagai ajang pembuktian bagi partai politik.
“Padahal ini musim perang, pimpinan seharusnya menggalang persatuan bukan perpecahan. Situasi ini memerlukan konsolidasi dan menggalang mobilisasi,” kata Fahri.
Tetapi, lanjut Fahri, jelang menghadapi “perang” pimpinan justru melakukan persekusi dan intimidasi terhadap sejumlah kader.
“Aneh sekali. Mau ke mana kita? Padahal ini waktunya mengerahkan pasukan dan siapapun yang mau berperang. Tapi malah di dalam ada yang memisahkan barisan,” tegas Wakil Ketua DPR itu.
Fahri mengkritisi sikap pimpinan PKS yang tidak menunjukkan sistem demokrasi yang baik dalam mengelola partai. Hal itu terkait adanya rencana pemecatan terhadap beberapa kader senior PKS.
“Pimpinan mengaktifkan patroli dan mengecek loyalitas setiap orang. Ini bukan kultur berpartai apalagi demokrasi,” tegasnya.
“Saya baru mendengar rencana pemecatan beberapa kader senior. Entahlah apa sebabnya. Tapi dugaan saya sama. Ini soal perbedaan pendapat tentang situasi,” tegas Fahri.
TAGS : Presiden PKS Sohibul Iman Fahri Hamzah
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/36634/Fahri-Musim-Perang-Internal-PKS-Mencekam/