JawaPos.com – Event virtual cycling terbesar di Indonesia, FibreFirst 2020 berakhir dengan sukses. Event tersebut ditutup dengan penyerahan donasi sebesar Rp 200 juta kepada orang-orang yang terkena pandemic Covid-19. Acara penutupan itu dilangsungkan pada Senin (2/11) di Black Whale Sports Bar, Kuningan, Jakarta Selatan.
Donasi tersebut adalah konversi dari jarak yang berhasil ditempuh oleh para peserta event itu, ditambah donasi dari pihak FibreFirst. Sumbangan diberikan dalam acara penutupamn itu, diserahkan secara simbolis oleh CEO FibreFirst kepada perwakilan dari kitabisa.com.
Direktur FibreFirst Joseph Thenu menuturkan, pihaknya sangat gembira acara itu bisa dilaksanakan dengan sukses. ’’Ini menandakan keinginan masyarakat untuk lebih sehat dan semangat berbagi sangat tinggi,’’ terang dia.
Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari. ’’ Saya berharap, semangat bersepeda dan berbagi tidak berhenti di sini, walau event ini berakhir tetaplah kobarkan semangat bersepeda,’’ ungkap pria yang juga presiden dari Indonesia Cycling Federation tersebut. ICW sendiri dalam event itu turut mendukung sebagai salah satu partner.
Sebelumnya, tim FibreFirst Cycling juga telah datang meramaikan kota-kota di Indonesia dengan menyelenggarakan City Pit Stop yang merupakan roadshow dari Fibre Bike. Beberapa kota di antaranya adalah Tangerang, Jakarta, Bandung, Semarang, Malang, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan Medan. Fibre Bike adalah sebuah sepeda yang lahir dari event FibreFirst Cycling 2020, dan dalam acara closing ceremony ini Fibre Bike akan diberikan kepada penawar tertinggi.
Sementara itu, dalam closing ceremony itu, hadir salah seorang peserta spesial bernama Massa Amputee. Dia adalah seorang difabel yang tergabung dalam komunitas Bike to Work. ’’Kampanye bersepeda ini, secara pribadi saya tujukan kepada orang yang tidak cacat agar lebih aware kepada para difabel dan semoga para difabel yang melihat saya, tidak kehilangan semangat dan putus asa,’’ harapnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Dinarsa Kurniawan
Credit: Source link