Ford, dikabarkan oleh CarsCops pada Minggu, telah mengungkapkan bahwa peredam radial di dalam poros penggerak dari mobil tersebut dapat keluar dari posisinya seiring waktu. Hal itu dapat memicu ketidakseimbangan pada poros penggerak dan berdampak pada tingkat kebisingan, getaran, dan kekerasan kendaraan.
Baca juga: Ford Bronco makin gagah dengan aksesori resmi “off-road”
Dalam kasus ini, poros penggerak juga bisa patah jika masalah ini tidak ditangani dengan serius, sehingga meningkatkan risiko cedera atau kecelakaan yang akan terjadi di jalan.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mencatat bahwa poros penggerak yang patah dapat mengakibatkan hilangnya tenaga penggerak saat mengemudi, pergerakan kendaraan yang tidak diinginkan saat kendaraan diparkir tanpa rem parkir, dan juga dapat mengakibatkan kerusakan sekunder pada komponen di sekitarnya.
Investigasi atas masalah ini telah mengungkapkan bahwa cincin cetakan karet pada peredam radial dapat berubah bentuk di bawah kecepatan rotasi driveshaft yang lebih tinggi, memungkinkannya keluar dari posisinya.
Pada kasus penarikan kembali ini, sebanyak 399 dari model F-250, 14.089 datang dari model F-350, dan sebanyak 4.320 unit kendaraan datang dari model F-450. Kendaraan yang berdampak ini diproduksi antara 21 Oktober 2015 dan 30 Januari 2018 dan memiliki jarak sumbu roda 176 inci serta sistem 4×4.
Pemilik model yang terkena dampak akan diberi tahu antara 9 Januari 2023 dan 13 Januari 2023 dan diinstruksikan untuk membawa kendaraan mereka ke dealer Ford atau Lincoln untuk mengganti drive shaft dengan yang diperbarui secara gratis.
Baca juga: Toyota Hilux makin sangar dengan versi GR Sport
Baca juga: SK On dan Ford bangun pabrik baterai kendaraan listrik
Baca juga: Ford dan RMA Indonesia hadirkan program servis akhir tahun
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link