LABUAN BAJO, KRJOGJA.com – Forum Komunikasi Akademisi Penulis Kebijakan Bank Indonesia (Forkom APIK BI) Kembali menyelenggarakan pertemuan secara luring setelah absen lebih dari 2 tahun.
Pertemuan tersebut diselenggarakan di Labuhan Bajo, Flores, Nusa Tenggata Timur (29/06/22 s/d 01/07/22). Kegiatan terakhir Forkom APIK dilaksanakan sebelum Pandemi Covid-19 pada bulan November 2019 di Bali.
Untuk diketahui, Forkom APIK BI merupakan forum komunikasi informal yang difasilitasi oleh Departemen Komunikasi Bank Indonesia dilakukan dengan bentuk Focused Group Discussion (FGD), Sharing pengalaman dan praktek menulis artikel popular di media massa dan berwisata.
Kegiatan diawali dengan diskusi dengan topik “Potensi Perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)”. Selaku narasumber adalah Hendrianus P Asa (Kantor Perwakilan Bank Indonesia / KPwBI NTT) dengan moderator Henry Nosih Saturwa (Departemen Komunikasi BI).
Dalam diskusi tersebut terungkap bahwa NTT mempunyai potensi Pariwisata dan UMKM yang layak dikembangkan.
“Berkaitan dengan potensi tersebut KPwBI NTT memberikan dukungan nyata untuk pengembangan Pariwisata dan UMKM di NTT”, jelas Andre panggilan Hendrianus. Khusus untuk UMKM dilakukan kurasi agar mereka dapat menuju go digital dan go export.
Diskusi dilakukan di atas kapal phinisi “Sea Safari VII” yang berlayar dari Labuhan Bajo menuju Pulau Padar dan Pulau Komodo (30/06/22).
Acara hari kedua dilakukan FGD dengan topik “Asesmen Stabilitas Sistem Keuangan”, materi tersebut sekaligus Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Juni 2022 di Hotel Ayana, Labuhan Bajo (01/07/22).
Selaku narasumber dalam FGD tersebut adalah Andiwiana S. (Direktur Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI), Clarita Ligaya (Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI), Agung Bayu Purwoko (Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI), Indra Astrayuda dan (Asisten Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI). Selaku moderator Puji Widodo (Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI).
Seperti diketahui, RDG BI pada 22-23 Juni 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
Forum FGD tersebut menyatakan keputusan tersebut sejalan dengan masih perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi, serta upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di tengah naiknya tekanan eksternal.
Ke depan, ketidakpastian perekonomian global juga masih tinggi, seiring dengan makin mengemukanya risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan inflasi global.
Dalam forum FGD tersebut juga mendukung BI agar terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendukung upaya pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Setelah acara FGD dilanjutkan dengan sharing pengalaman menulis di media massa dengan narasumber Fahmi Ahmad (Redaktur Senior harian “Bisnis Indonesia).
“Rekan-rekan akademisi penulis harus mencermati subtansi, gaya selingkung, kebijakan masing-masing redaksi media massa”, ujat Fahmi. Dengan mencermati hal tersebut maka, kemungkinan artikel opini diterima untuk diterima dan dimuat semakin besar.
Dalam acara penutupan yang dilakukan di atas kapal “Ayana Loro Sae”, Erwin Haryono (Direktur Departemen Komunikasi BI) menyatakan penghargaan dan terimakasih kepada seluruh akademisi penulis kebijakan BI.
“Departemen Komunikasi BI berharap kepada akademisi untuk tetap bersedia menulis kebijakan di media massa”, harap Erwin.
Selanjutnya Departemen Komunikasi BI tetap akan melakukan komunikasi dan sinergi kepada Forkom APIK BI baik melalui grup WA, Zoom maupun pertemuan secara luring.
“Kolaborasi antara Forkom APIK BI dengan Departemen Komunikasi BI tetap harus dipertahankan dan berlanjut”, harap Haryo Kuncoro (Guru Besar FE UNJ) selaku koordinator Forkom APIK BI.
Anggota forum tersebut antara lain Bagong Suyanto (Guru Besar FISP UNAIR), Marzuki (Guru Besar FE UNHAS), Nugroho SBM (Guru Besar FEB UNDIP), Mansur Afifi (Guru Besar FE UNRAM), Agus Hertha Sumarto (FE UMB), Rudy Badrudin (STIE YKPN) dan akademisi penulis dari berbagai PTN/PTS di Indonesia.
“Pilihan tempat diskusi dan koordinasi yanhg difasilitasi oleh Departemen Komunikasi BI sebaiknya di destinasi wisata unggulan untuk mendorong perkembangan destinasi unggulan”, harap Y. Sri Susilo (FE UAJY) selaku Humas Forkom APIK BI dalam rilisnya kepada media massa. (*)
Credit: Source link