JawaPos.com – Indonesia mengambil peran dalam pemulihan ekonomi global. Hal itu dilakukan dalam presidensi G20 di jalur keuangan. Fokusnya, memperkuat arsitektur keuangan global dan transformasi infrastruktur sebagai kunci utama pemulihan.
Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur (PDPPI) Kementerian Keuangan Brahmantio Isdijoso mengatakan, agenda memperkukuh arsitektur keuangan punya hambatan besar pada awal tahun. Bukan hanya pandemi, pergolakan geopolitik serta peningkatan harga komoditas juga membuat pemangku kepentingan susah memulai strategi.
“Pemulihan ekonomi global seharusnya merata. Namun, tantangan itu membuat upaya menjadi sulit,” katanya Rabu (30/3).
Dalam 2nd Infrastructure Working Group (IWG), upaya bersama untuk menyelaraskan belanja infrastruktur sangat penting. Hal itu dilakukan untuk memastikan prioritas investasi yang bisa menghasilkan ekonomi tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. Presidensi Indonesia pun mendorong pemerataan tersebut.
“Tugas kami adalah menjembatani negara maju dan berkembang agar memberikan hasil nyata bagi seluruh negara anggota,” ujarnya.
Direktur Pinjaman dan Hibah Kementerian Keuangan Syurkani Ishak Kasim menambahkan, Indonesia bersama seluruh anggota G20 berkomitmen membantu formulasi skema yang fokus pemulihan ekonomi di negara berpendapatan rendah dan rentan. Pihaknya sudah membicarakan hal tersebut pada pertemuan International Financial Architecture Working Group.
Credit: Source link