WASHINGTON, BALIPOST.com – Serangan terus menerus Rusia terhadap Ukraina mendapat kecaman dari para menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7). Selain itu, mereka berjanji bahwa G7 akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk melemahkan kemampuan Rusia dalam membiayai perang.
“Kami akan menjatuhkan sanksi ekonomi lebih dalam lagi terhadap Rusia, dan kepada individu dan entitas di dalam dan di luar Rusia yang memberikan dukungan politik atau ekonomi untuk pelanggaran hukum internasional ini,” kata G7 dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (22/2).
Pernyataan G7 tersebut dirilis tiga hari sebelum peringatan satu tahun invasi Rusia di Ukraina.
Para menteri G7 meminta semua anggota komunitas internasional agar menolak aksi Rusia dan upayanya dalam mengambil alih wilayah dengan paksa. “Kami tak tergoyahkan dalam memberi dukungan untuk hak Ukraina dalam mempertahankan diri dari agresi Rusia dan hak Ukraina yang tidak perlu dipertanyakan lagi dalam merebut kembali wilayahnya dari Rusia,” kata mereka.
Para menteri G7 itu juga menyebut retorika nuklir yang tidak bertanggung jawab yang disampaikan Rusia tidak akan mengusik atau menghalangi mereka dalam membantu Ukraina.
Para pemimpin negara G7 yang beranggotakan Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa, dijadwalkan menggelar pertemuan tingkat tinggi secara daring pada hari peringatan satu tahun perang Rusia-Ukraina.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Senin (20/2) menyatakan akan mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengikuti konferensi tingkat tinggi (KTT) G7. KTT itu akan menjadi yang pertama diselenggarakan oleh perdana menteri Jepang yang mendapatkan giliran mengetuai G7 tahun ini. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link