JawaPos.com – PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) menggaet PT Selaras Medika Digital Indonesia (SMDI) dan PT Arkan Jaya Nusantara (AJN) untuk memasarkan alat kesehatan terkait dengan penyakit jantung dan pembuluh darah NIVA (Non-Invasive Vascular Analyzer).
Direktur Operasi SCNP Shirly Effendy menyatakan alat kesehatan NIVA yang dikembangkan bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Rumah Sakit Harapan Kita telah ready, bersiap memasuki tahap go mass production dan go market.
“Kita berharap alat kesehatan NIVA sudah mulai dipasarkan di kuartal I 2023 ini. Sinergi dengan PT SMDI dan PT AJN untuk memudahkan distribusi produk ke seluruh Indonesia,” ujar Shirly seusai penandatanganan kerja sama dengan PT SMDI dan PT AJN di Jakarta, Jumat (27/1).
Penyakit jantung dan pembuluh darah, menurut Shirly mengutip data BPJS Kesehatan, masih menjadi top killer disease. Data menyebutkan bahwa cardiovascular diseases masih menjadi perhatian utama Pemerintah dalam aspek pembiayaan program Jaminan Kesehatan Nasional (“JKN”).
Penyakit jantung termasuk kategori katastropik dan menjadi penyakit yang menelan biaya sangat besar dalam program JKN yang sangat membebani Anggaran Negara. Data BPJS Kesehatan mencatat butuh pembiayaan Rp 30,3 triliun untuk penanganan penyakit Jantung.
Tingginya biaya penanganan penyakit Jantung, menurut Shirly, jadi pendorong PT SCNP masuk ke ranah produksi alat kesehatan terkait dengan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Secara produksi NIVA telah melalui berbagai tahap pengujian baik secara elektrik, mekanik hingga uji klinis di Harapan Kita. SCNP memastikan bahwa NIVA saat ini telah laik guna, yang memang dipersiapkan untuk membantu program pemerintah dalam bidang kesehatan khususnya untuk jantung dan pembuluh darah.
Rencananya, PT SMDI akan mendukung distribusi alkes NIVA untuk Jawa, Sumatera dan Kalimantan, sementara PT AJN akan memfokuskan distribusi untuk wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur.
“NIVA sebagai alat kesehatan ini tidak ada kompetitor di dalam negeri. Kita optimistis mampu memasarkan produk ini ke rumah sakit dan puskesmas karena cukup realible,” kata Gembong Primadjaya, CEO PT SMDI.
Shirly berharap bisa memproduksi sekitar 1000-1200 unit NIVA tahun 2023. Produk NIVA akan dipasarkan dengan harga Rp 165 juta per unitnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link