indopos.co.id – Kunjungan wisatawan menurun berdampak pada pertumbuhan ekonomi Bali. Itu mempengaruhi perekonomian nasional karena Bali menyumbang sekitar 40 persen pendapatan pariwisata nasional. Bali sebagai salah satu destinasi wisata paling siap penerapan protokol kesehatan. Bali sangat antusias menyambut kedatangan kembali wisatawan.
Bali siap menyambut wisatawan dengan menerapkan Protokol Kesehatan berkonsep Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability (CHSE) atau Kebersihan, Kesehatan, Keamanan dan Ramah Lingkungan sesuai arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pemerintah juga telah menerbitkan berbagai peraturan perundang-undangan. Salah satunya Inpres (Instruksi Presiden) 6/2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19. Poin Penting Inpres 6/2020 adalah Memerintahkan seluruh gubernur, bupati/wali kota untuk menyusun dan menetapkan peraturan pencegahan COVID-19.
Protokol kesehatan wajib dipatuhi adalah mengenakan masker penutup hidung, mulut hingga dagu jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang yang tidak diketahui status kesehatannya. Kemudian, membersihkan tangan secara teratur, pembatasan interaksi fisik, dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Ekonomi dan Kesehatan harus berjalan beriringan sesuai penerapan CHSE pada sektor pariwisata di era adaptasi kebiasaan baru ini, sehingga Budaya Patuh terhadap dasar protokol kesehatan 3 M yaitu Memakai Masker dengan benar, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak harus dipatuhi oleh semua pihak. Budaya patuh ini akan sangat meminimalisir penularan COVID-19 dan akan menjadi pariwisata sehat dan perekonomian akan bergulir seiring dengan tetap terjaganya kesehatan wisatawan, para pelaku wisata, dan masyarakat,” tutur salah satu Ketua Pertiwi Indobesia Antarina S.F. Amir, di Jakarta, Jumat (18/9/2020).
Dalam mendukung upaya pemerintah kembali membangkitkan pariwisata Bali dan meningkatkan kesadaran wisatawan untuk patuh menerapkan protokol kesehatan dalam berwisata, Perempuan Indonesia Maju (PIM), Pertiwi Indonesia, dan Prakarsa Nusantara menginisiasi sebuah kampanye pariwisata bernama Bali I Miss U, diluncurkan secara daring (online) pada Jumat (18/9/2020).
Ketua PIM Lana T Koentjoro salah satu penggagas Bali I Miss U mengatakan Bali I Miss U adalah kalimat paling pas menggambarkan suasana batin wisatawan dan masyarakat Bali yang sudah sangat rindu untuk saling bertemu kembali.
“Karena itu kami percaya masyarakat Bali saat ini siap menghadapi budaya kepatuhan tersebut sehingga para wisatawan akan mempunyai suatu perjalanan wisata dengan aman, menyenangkan dan sehat. Itu sesuai dengan salah satu tagline Bali I Miss U yaitu Berangkat Sehat Pulang Sehat,” tegas Lana.
Untuk mematuhi penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di sebagian kota di Indonesia, Bali I Miss U saat ini juga banyak melakukan kegiatan secara daring antara lain dengan memaksimalkan fungsi internet dan media sosial untuk mengkomunikasikan Gerakan Kepatuhan Protokol Kesehatan dalam Berwisata.
Beberapa kegiatan daring Bali I Miss U antara lain Live Instagram, berupa acara bincang-bincang dengan figur publik, Influencer, atau Selebgram seputar Bali dan hal-hal dirindukan dari Bali. Acara ini disiarkan langsung melalui akun instagram @baliimissu.
Video Budaya Patuh pada Protokol Kesehatan Masa Berwisan yaitu pembuatan dan penyebaran video gerakan kepatuhan yang menginformasikan penerapan protokol kesehatan yang dilakukan oleh unsur-unsur pariwisata mulai dari Transportasi, Akomodasi, wisata belanja dan lain-lain juga protokol kesehatan yang harus dipatuhi dan diterapkan oleh setiap pribadi wisatawan.
Virtual Talk Show Bali I Miss U akan menghadirkan narasumber dari Pemerintah, Pakar, Pelaku Usaha, Akademisi, untuk membahas penerapan protokol kesehatan di sektor pariwisata.
“Selain tu, juga melaksanakan kegiatan luring untuk mendukung gerakan kepatuhan protokol kesehatan dengan membagikan masker Bali I Miss U secara gratis di lokasi-lokasi yang telah ditentukan,” tegas Ketua Harian Pertiwi Indonesia Shinta Omar.
Sementara pembina Chief Executive Officer Indonesia dan Kepala Staf Kepreaidenan Moeldoko menyatakan sangat mendukung upaya membangkitkan kembali pariwisata Bali dengan program Bali I Miss U.
“Kami berangkat dari Cengkareng, di pesawat, tiba di airport Bali, check in di hotel dan berkunjung ke tempat-tempat wisata dengan mematuhi semua protokol kesehatan tanpa henti dan bosan sehingga menjadi suatu perjalanan menyenangkan, aman dan sehat sesuai dengan tagline Berangkat Sehat Pulang Sehat,” beber Moeldoko.
Sedangkan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Kominfo Septriana Tangkary mendukung penuh untuk menebarkan spirit kepada masyarakat khususnya pelaku wisata untuk bangkit, tetap aman, dan produktif bersama seluruh elemen masyarakat berkolaborasi menggerakkan sektor pariwisata dengan menyikapi dan menyiasati tren industri pariwisata di tengah Pandemi COVI-19.
Akhir kata, PIM, Pertiwi Indonesia dan Prakasa mengajak organisasi-organisasi lain dan semua pihak untuk dapat bergabung, untuk bersama-sama menyosialisasikan program ini dengan menggunakan gerakan Bali I Miss U untuk mempromosikan Bali dengan secara daring dan luring (offline).(mdo)
Credit: Source link