Presiden Amerika Serikat, Donald Trump : (Foto: CGTN)
Jerusalem – Nazaret, Kota kuno di utara Israel, atau kota tempat Yesus dianggap diangkat, membatalkan beberapa perayaan Natal sebagai protes atas pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Nazareth, kota Arab terbesar di Israel dengan populasi Muslim dan Kristen sebesar 76.000, adalah salah satu focal point Holy Earth pada perayaan Natal.
“Kami memutuskan untuk membatalkan nyanyian dan tarian Natal tradisional karena kami berada dalam masa sengketa,” kata juru bicara kota Salem Sharara, dilansir dari Reuters, Jumat (15/12)
Nazaret secara tradisional dianggap sebagai tempat Yesus dibesarkan. Basilika Pemberitaan yang memberitakan di Nazareth pusat dibangun di atas sebuah situs yang oleh banyak orang Kristen percaya adalah rumah masa kecil ibu Yesus, Maria.
Sharara mengatakan bahwa kios-kios pasar kota dan layanan gereja tradisional Natal akan diadakan setiap tahun.
Dalam waktu satu jam setelah pengumuman tersebut, kota-kota Palestina di Betlehem, tempat kelahiran tradisional Yesus, dan Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel sebentar mematikan lampu Natal mereka sebagai protes.
Tidak ada kabar dari kota Bethlehem apakah itu juga menimbang pengurangan pada perayaannya pada waktu yang sangat penting dalam setahun untuk perdagangan turis kota tersebut.
Pada 6 Desember lalu, Amerika Serikat secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Selain itu, ia juga akan memindahkan keduatan besarnya ke wilayah tersebut.
TAGS : Nazaret Israel Natal Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26356/Gegara-Trump-Kota-Tempat-Yesus-Dibesarkan-Batal-Rayakan-Natal/