MANILA, BALIPOST.com – Gempa berkekuatan magnitudo 7,1 menghantam Pulau Luzon, Filipina, pada Rabu (27/7), menurut Survei Geologi AS (USGS), dan getarannya terasa kuat di ibu kota Manila. Dikutip dari Kantor Berita Antara, sejumlah gedung mengalami kerusakan.
Para pasien di sebuah rumah sakit di provinsi Abra dievakuasi setelah sebagian gedungnya runtuh diguncang gempa tersebut. Belum ada korban yang dilaporkan, kata para pejabat.
“Kami masih mengalami gempa susulan. Kami menerima laporan kerusakan pada rumah-rumah. Tetapi sejauh ini belum ada korban,” kata Wali Kota Langangilang di provinsi Abra, Rovelyn Villamor.
“Kami tak memiliki pasokan listrik karena aliran diputus secara otomatis karena ada bahaya,” kata Villamor kepada radio DZRH.
Kantor informasi publik Abra mengunggah foto-foto di Facebook tentang gedung-gedung yang rusak parah.
USGS mengatakan pusat gempa berada sekitar 11 km arah timur-tenggara dari kota Dolores dengan kedalaman 10 km. Gempa terjadi pada pukul 8.43 waktu setempat (7.43 WIB).
“Fokus perhatian adalah Abra dan provinsi-provinsi di dekatnya. Ini gempa besar. Kami memperkirakan akan terjadi gempa-gempa susulan yang kuat,” kata Renato Solidum, direktur badan seismologi negara, kepada radio DZMM.
Eric Singson, anggota kongres di provinsi Ilocos Sur, mengatakan kepada DZMM bahwa gempa tersebut terasa kuat. “Gempa itu berlangsung 30 detik atau lebih. Saya pikir rumah saya akan runtuh,” kata Singson.
“Sekarang, kami sedang berusaha mengontak orang-orang… Saat ini ada gempa susulan jadi kami berada di luar rumah.”
Gempa tersebut juga dirasakan di Manila. Layanan kereta metro ditangguhkan pada jam-jam sibuk setelah gempa terjadi, kata kementerian transportasi. Gedung senat di kota itu juga dikosongkan, menurut laporan media. (kmb/balipost)
Credit: Source link