Giant menyebut bahwa sistem itu dapat menghasilkan torsi hingga 85 Newton-meter, seperti disiarkan laman Inside EVs, Kamis (23/3). Salah satu pembaruan terbesar pada Stance E+ yang baru adalah integrasi paket baterai yang lebih besar dan padat energi.
Sistem EnergyPak 800 dengan energi 800 watt-jam dibangun dari tipe sel 22700 yang baru, menyediakan pengoperasian yang jauh lebih efisien daripada konfigurasi sel 21700 dan 18650 sebelumnya. Dengan berbagai teknologi yang disematkan, bobot sepeda Giant Stance E+ hanya 2,5 kilogram.
Stance E+ hadir dengan sistem SyncDrive Pro, sebuah sistem e-bike milik Giant yang dikembangkan dalam kemitraan dengan pabrikan Yamaha.
Pembaruan itu memungkinkan seluruh sistem Giant Stance E+ dapat dioperasikan dengan mulus melalui tampilan Dash RideControl dua-dalam-satu yang sudah terintegrasi.
Pengaturan intuitif memungkinkan pengendara untuk mengakses mode berkendara dan pengaturan lainnya melalui kontrol yang dipasang di bagian setang. Sepeda elektrik itu juga memiliki layar yang elegan, unit penuh warna dan konektivitas ANT+.
Sedangkan untuk motor, Stance diposisikan sebagai model suspensi penuh yang dapat diakses baik dalam konfigurasi elektrik maupun non-listrik. Dengan demikian, fitur rangka aluminium ALUXX SL yang ringan dibangun dengan geometri trail/all-mountain.
Desain suspensi berasal dari teknologi FlexPoint single-pivot Giant, memanfaatkan chainstay flex untuk memberikan pengendaraan off-road yang lebih stabil dan percaya diri, sekaligus menyederhanakan konstruksi rangka.
Stance E+ menawarkan perjalanan suspensi 140 milimeter di depan, dan 125 milimeter di belakang. Seperti kebanyakan sepeda trail bersuspensi penuh, sepeda itu menggunakan roda 29 inci.
Baca juga: Fanani dan Ihza tambah pundi medali tim MTB Indonesia di ACC 2022
Baca juga: Harley-Davidson luncurkan sepeda gunung elektrik Serial 1 BASH/MTB
Baca juga: Popularitas balap sepeda melonjak di Olimpiade Tokyo
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link