Pabrikan otomotif asal Amerika Serikat (AS), General Motors (GM) akan memberikan insentif sebesar 7.500 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp1,1 miliar untuk kendaraan listrik yang saat ini sudah tidak mendapat kredit pajak dari pemerintah setempat.
Reuters, Kamis (4/1), mengabarkan bahwa seluruh kendaraan listrik milik GM kehilangan kesempatan untuk mendapatkan insentif, antara lain untuk Cadillac Lyriq dan Chevy Blazer EV akibat dua komponen kecil. Meski begitu, kejadian ini tidak memiliki dampak bagi kendaraan Chevrolet Bolt.
Ford mengatakan bulan lalu bahwa E-Transitnya akan kehilangan kredit pajak sebesar 3.750 dolar AS, begitu juga Mach-E. Akan tetapi, truk pikap F-150 EV Lightning dan kendaraan sport Lincoln Corsair Grand Touring tetap mendapatkan kredit pajak.
Baca juga: Penjualan General Motors di AS naik 14 persen pada 2023
Untuk mengatasi kendala itu, Ford akan menaikkan harga mobil listrik F-150 dengan harga terendah sebesar 5.000 dolar AS hingga 10.000 dolar AS dan memotong harga beberapa model premium hingga 7.000 dolar AS.
Jauh sebelum itu, Ford pada Oktober telah mengeluarkan informasi bahwa mereka akan menghentikan satu regu kegiatan produksi di pabrik yang memproduksi F-150 Lightning EV. Produsen mobil tersebut mengatakan hal tersebut kepada pemasok pada Desember bahwa mereka berencana memproduksi sekitar 1.600 truk listrik F-150 Lightning EV per minggu mulai Januari.
GM mengatakan kepada seluruh diler resmi mereka terkait permasalahan itu. GM mengatakan bahwa mereka akan memberikan jumlah pembelian kredit pajak kendaraan listrik yang setara “untuk kendaraan apa pun yang tidak memenuhi syarat karena pedoman baru.”
GM memperkirakan bahwa setelah perubahan sumber, Lyriq dan Blazer EV akan kembali memenuhi syarat pada awal tahun 2024, begitu pula dengan Chevrolet Equinox EV, Chevrolet Silverado EV, GMC Sierra EV, dan Cadillac OPTIQ.
Kementerian Keuangan AS mengeluarkan pedoman baru pada Desember yang merinci persyaratan sumber baterai baru yang bertujuan untuk mengalihkan rantai pasokan kendaraan listrik AS dari Tiongkok. Pedoman tersebut sudah mulai berlaku pada Senin (1/1).
Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) AS mengubah aturan kredit pajak sejak 2022, yaitu kendaraan harus dirakit di AS untuk memenuhi syarat mendapat kredit pajak. Nyaris 70 persen kendaraan listrik tidak memenuhi syarat pada masa itu.
IRA mengizinkan kendaraan listrik sewaan memenuhi syarat kredit pajak sebesar 7.500 dolar AS tanpa persyaratan baterai atau perakitan di AS.
Baca juga: GM hentikan penjualan Chevy Blazer EV terkait masalah perangkat lunak
Baca juga: Toyota & Honda kritik wacana insentif pajak EV bagi serikat pekerja AS
Baca juga: Korea Selatan khawatir soal UU baru soal insentif pajak EV di AS
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024
Credit: Source link