Presiden Filipina, Duterte
Manila, Jurnas.com – Menteri Kehakiman Filipina, Menardo Guevarra, mengatakan, pernyataan Presiden Rodrigo Duterte soal penangkapan kembali narapidana yang dibebaskan lewat Undang-Undang Perilaku Baik dan Tunjangan Waktu tak boleh diartikan secara harfiah.
Sebelumnya, Selasa (17/9) malam, Duterte mengiming-imingi hadiah PHP1 juta kepada mereka yang menangkap narapidana hingga batas waktu 19 September.
“Tangkap mereka hidup atau mati, tapi mungkin mati akan menjadi pilihan yang lebih baik. Saya akan memasukkan mereka kembali ke penjara dan harus memberi mereka makan. Saya harus mengeluarkan uang,” kata Duterte, seperti dikutip Philstar.
Guevarra mengatakan para penegak hukum seharusnya menggelar penangkapan secara damai. “Tapi mungkin menggunakan kekuatan yang masuk akal jika subyek penangkapan dengan keras menolak atau membahayakan keamanan petugas,” ujar Guevarra.
Sebelumnya Polisi Nasional Filipina menyatakan siap mengikuti perintah lisan Duterte .
“Di PNP, bahkan mungkin juga di militer, ada beberapa cara untuk memberikan arahan, salah satunya lewat verbal. Itu mengikat,” kata Jenderal Polisi Oscar Albayalde pada Juli lalu, ketika Duterte menginstruksikan penutupan outlet Kantor Amal Filipina karena dugaan korupsi.
Presiden Pengacara Perhimpunan Rakyat Nasional Edre Olalia mengatakan perintah Duterte terbaru itu amat berbahaya dan bisa jadi ilegal.
“Itu melanggar hak untuk proses hukum, praduga tak bersalah, prinsip hukum ex post facto, aturan keterlibatan, protokol penangkapan,” katanya.
Soal penegakkan hukum bagi narapidana yang ditangkap, polisi mengatakan mereka tidak akan mengalami penyiksaan, kekerasan, ancaman, intimidasi, atau cara apapun yang melemahkan kehendak bebas.
Polisi juga tak akan menembaki kendaraan atau menggunakan kekuatan berlebihan serta senjata mematikan.
Petugas, lanjut polisi, hanya menangkap menggunakan kekuatan jika tersangka menimbulkan bahaya yang dapat menyebabkan kematian atau cedera fisik serius pada orang lain atau petugas polisi. (aa)
TAGS : Menardo Guevarra Rodrigo Duterte
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin