JawaPos.com – Guntur Soekarno, putra pertama Presiden Soekarno, mengingatkan kembali para generasi muda untuk mengingat sosok sang Proklamator. Ajakan itu dikemukakan dalam bukunya yang berjudul ‘BUNG KARNO, Bapakku, Kawanku, Guruku’.
Menurut dia, saat ini ada kalangan yang masih terus berupaya melakukan de-soekarnoisasi. Sehingga, perlu ada pengingat agar rakyat dan generasi muda tidak melupakan siapa itu Soekarno.
“Ada sebagian kalangan ingin melakukan de-soekarnoisasi. Sehingga anak muda sekarang enggak jelas mengenai identitas politiknya. Nasionalisme juga melempem. Untuk itu, saya pikir perlu ada bacaan yang bisa menimbulkan itu,” kata Guntur Soekarno dalam diskusi virtual, Minggu (6/6).
Kini buku bertajuk ‘BUNG KARNO, Bapakku, Kawanku, Guruku’ sudah dicetak tiga kali. Berangkat buku itu, Guntur menjelaskan, Indonesia saat ini sangat memerlukan adanya indoktrinasi untuk pembinaan watak dan jiwa bangsa. Indoktrinasi ini telah dihapuskan pada era orde baru. Seharusnya pada era reformasi, pembinaan watak, dan jiwa bangsa diselenggarakan.
“Jadi jiwa dulu yang dibangun. Watak yang dibangun. Dengan begitu, secara otomatis rasa patriotisme, nasionalisme, pengenalan pada pahlawan akan timbul, jadi inget lagi. Siapa Pangeran Diponegoro? Siapa Gatot Soebroto,” ujarnya.
Dalam buku ini, dia mencoba mengenalkan sosok Soekarno dengan cara paling sederhana. Guntur menuliskan semua pengalaman dirinya dengan Soekarno, sebagai seorang anak, kawan, dan murid.
Credit: Source link