Gus Yusuf, Marwan Jafar, dan KH Attabik Baqir hadir dalam pelantikan pengurus Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Kaaffah (P4SK) Kabupaten Purworejo.
Magelang – Ini yang terjadi ketika calon Gubernur (cagub) Jawa Tengah, Marwan Jafar, blusukan silaturrahmi ke pesantren dan warga NU. Adalah KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf ), yang menyampaikan tiga pesan dari para kiai di Jawa Tengah kepada Marwan. TIga pesan itu antara lain: menjaga keberlangsungan madrasah dinniyah (madin), pesantren, dan warga nahdliyin di desa-desa.
“Pak Marwan harus menyelamatkan tiga warisan para ulama itu. Mari kita doakan, kita dukung dan kita bekerja untuk memenangkan Pak Marwan jadi gubernur Jateng. Saatnya santri pimpin Jateng,” pinta Gus Yusuf, di depan ribuan jamaah pengajian, Sabtu (26/8), di Pondok Pesantren Ash Shiddiqiyyah, Berjan, Purworejo.
Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang itu mengatakan, betapa penting dan strategisnya NU menempatkan kader-kadernya menjadi pimpinan di Negara ini, baik di pemerintahan maupun di legislatif. Banyak keputusan dan kebijakan lahir dari sana.
“Saya kasih contoh, keputusan full day school jelas-jelas merugikan pendidikan madrasah dinniyah NU. Kalau kita tidak memiliki pimpinan yang ada di pemerintahan yang paham tentang NU, jelas sama saja ini ancaman dan bahaya untuk NU,” papar Gus Yusuf.
Ia juga menceritakan pengalaman berdiskusi dengan pimpinan Jawa Tengah saat ini mengenai full day school dan pesantren. Kesimpulannya tidak banyak pimpinan yang paham tentang tradisi NU dan pesantren.
“Gubernur yang saat ini kurang mengerti NU dan pesantren, tidak paham dampak Full Day School. Kita butuh gubernur yang paham NU, madin dan pesantren,” tegasnya.
Ketua DPW PKB Jawa Tengah ini menyatakan, para kiai dan NU Jateng serta Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar sudah bulat mencalonkan kader terbaik NU, Marwan Jafar sebagai satu-satunya cagub dari NU. Latar belakang Marwan sebagai santri yang berpengalaman di birokrasi, di DPR RI serta sebagai mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, cukup meyakinkan bisa menjaga harkat martabat NU yang mayoritas hidup di pedesaan.
“Pak Marwan ini santri kesayangan almarhum Mbah Sahal Mahfudz (mantan Rois Syuriah PBNU), pernah jadi menteri desa pertama, yang meletakkan dasar-dasar mengelola desa agar desa maju dan sejehtera. Bicara NU yang ketemunya wong ndeso. Sudah jelas, Pak Marwan santri dan membela wong ndeso,” papar Gus Yusuf meyakinkan.
Marwan Jafar dalam sambutannya berkomitmen untuk kian menyejahterakan warga Jateng. Saat ini warga Jateng secara ekonomi, tertinggal jauh dari tetangga di Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, apalagi DKI.
“Mari kita bangun Jawa Tengah dengan kejujuran dan kesungguhan. Jateng harus berbenah, Jateng harus sejahtera,” ungkapnya.
TAGS : Gus Yusuf Marwan Jafar Pigub Jateng
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/20819/Gus-Yusuf-Kita-Butuh-Gubernur-yang-Paham-NU-Madin-dan-Pesantren/