Gereja (foto: Google)
Quetta – Menjelang Hari Natal 25 Desember, Gereja Metodis di Quetta, Pakistan menjadi sasaran aksi bom bunuh diri, ketika para penganut Kristen sedang menjalankan ibadah Minggu (17/12) pagi. Peristiwa tersebut menyebabkan delapan orang tewas dan lebih dari 20 orang mengalami cedera.
Berdasarkan keterangan Menteri Dalam Negeri Pakistan Sarfaraz Bugti, terdapat dua penyerang yang masing-masing menargetkan bom bunuh diri. Hanya satu dari penyerang itu yang sukses meledakkan bomnya. Sementara satu orang lainnya terlebih dahulu ditembak penjaga keamanan sebelum sempat melancarkan aksinya.
“Butuh waktu 16 menit untuk melumpuhkan pelaku,” kata Bugti dikutip dari CNN.
Kepala Polisi Provinsi Quetta mengatakan banyak warga sipil yang tewas akibat ledakan. Sisanya menjadi korban saat terjadi baku tembak antara pelaku dan petugas keamanan. Saat peristiwa itu terjadi, sekitar 400 umat Kristen sedang beribadah di dalam gereja tersebut.
“Tekad melawan teroris tidak boleh diganggu oleh tindakan pengecut seperti ini,” tulis Menteri Pertahanan Pakistan lewat Twitter. Dia mengatakan, negara sudah berkomitmen melindungi kaum minoritas dan menghapus segala bentuk terorisme.
Di Pakistan, orang-orang Kristen membentuk 2% populasi. Mereka kerap menghadapi penganiayaan dari kelompok Islam garis keras, yang bertekad menjadikan hukum Islam sebagai hukum negara.
Sebelumnya, serangan serupa pernah terjadi pada Maret 2015 di Lahore, yang menewaskan 14 orang. Kemudian pada 2013 silam bahkan menewaskan 80 orang di Peshawar.
TAGS : Natal Kristen Terorisme Bunuh Diri Gereja
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26479/H-7-Natal-Gereja-di-Pakistan-Jadi-Sasaran-Bom/