Harapan Debitur Semangat bagi Pendamping

JawaPos.com – Banyak tantangan sudah pasti. Apalagi di masa pandemi yang serba susah sekarang ini, tugas seorang pendamping Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) jelas semakin berat. Namun, teringat kalimat penuh harap dari para debitur, semangat pun kembali bangkit.

“Pernah terpikir berhenti karena sudah capek, ada target, tapi ya saya lanjut aja, karena terkait tadi debitur yang sudah kita bantu buatkan proposal, terbayang mereka. Mereka bertanya, Pak Dodi kapan? Jadi timbul rasa tanggungjawab lagi. Harapan ada sama kita sebagai pendamping. Memang mereka butuh modal usaha supaya berkembang, ya jadi ikhlas lagi, enjoy aja, enjoy,” kisah Dodi Rianda, pendamping wilayah kabupaten dan Kota Pariaman.

Sejak 2018 bertugas sebagai pendamping, Dodi sudah berkeliling ke 21 kecamatan. Selain mendampingi sembilan debitur lama, Ia juga mencari calon debitur yang terdiri dari nelayan, pelaku usaha budidaya, dan pelaku usaha pengolahan hasil perikanan.

“Kalau tantangan wilayah ya terlalu luas, karena saya dua kan, Kota Pariaman dan Kabupaten Pariaman. Kabupaten Pariaman tu menyebar di luar Kota Pariaman. Kalau udah ke lapangan terlalu jauh, sosialisasi, ternyata mereka ndak ada follow up setelah kita sosialiasi, di situ merasa capek rasanya,” tutur pria 42 tahun itu.

Selain luas wilayah, ada tantangan khas di Sumatera Barat ini, yakni tanah ulayat (adat) yang sulit dijadikan jaminan. “Itu sertifikat ada bentuk ulayat, jadi ndak bisa dijaminkan karena terlalu banyak yang ikut serta di dalam sertifikat,” jelasnya.

Meski demikian, lulusan S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Islam Riau ini memiliki visi pribadi yang harus bisa direalisasikan. Ia benar-benar berharap usaha para debitur LPMUKP bisa berkembang.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM


Credit: Source link