Cabai keriting (Foto: Supi/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com – Di tengah masa penangan pandemi virus corona atau yang belakangan disebut COVID-19, harga kebutuhan pokok rumah tangga juga terus mengalami kenaikan.
Dilihat Jurnas.com di laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada Rabu (25/3), sejumlah kebutuhan dapur rumah tangga masih berada di zona merah alis mahal.
Di antara bumbu dapur yang mahal itu adalah cabai rawit hijau Rp35.900 per kg, cabai rawit merah Rp47.950 per kg, minyak goreng Rp12.200 per kg gula pasir kulaitas premium Rp17.250 per kg dan gula pasir lokal Rp18.900 per kg.
Selain itu, beberapa komoditas pangan juga mengalami penurunan harga, di antaranya beras kulalitas super Rp12.650 per kg, daging ayam ras segar Rp32.150 per kg, sabai merah besar Rp38.400 per kg, cabai merah keriting, Rp33.800 per kg dan minyak goreng kemasan bermerk 2 Rp13.950 per kg.
Adapun komoditas pangan yang harganya tidak mengalami kenaikan dan penurunan adalah daging sapi kualitas 2 Rp112.300 dan minyak goreng kemasan bermerek 1 Rp14.700 per kg.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengintruksikan semua Kementerian dan lembaga negara untuk memprioritaskan kebutuhan bahan pokok masyarakat selama proses pengendalian COVID-19 di Indonesia.
“Kita harus bantu para petani, para pekerja harian, buruh, nelayan dan pelaku UMKM agar daya belinya tetap terjaga serta terus beraktivitas dan berproduksi,” ujar Jokowi dalam keterangan pers terkait penanganan COVID-19 di Istana Merdeka, JakartA, Selasa (24/3).
Jokowi juga meminta agar semua pihak melakukan refocusing kegiatan dan melakukan relokasi anggaran untuk penanganan COVID-19, berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2020.
“Selain memerintahkan refocusing dan realokasi, inpres ini memerintahkan percepatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa untuk mendukung percepatan penanganan COVID-19,” katanya.
TAGS : Harga Pangan Pandemi Corona Penaganan Corona
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/69458/Harga-Bumbu-Dapur-Bervariasi-di-Tengah-Penanganan-Corona/