JawaPos.com – Emas hingga kini masih menjadi investasi jangka panjang yang masih digandrungi masyarakat. Salah satunya, investasi berupa logam mulia atau emas batangan.
Kendati demikian, sifatnya yang jangka panjang membuat investasi emas batangan baru terasa imbal hasil atau keuntungannya jika telah disimpan dalam waktu yang lama. Dalam jangka pendek investasi emas justru akan mengalami kerugian karena adanya spread harga jual dan harga beli yang cukup tinggi.
Sebagai contoh, merujuk dari Laman Logam Mulia dalam kurun waktu tahun 2020 sampai dengan 2021 spread harga emas berfluktuasi dari Rp 89.000 sampai dengan yang tertinggi Rp 141.000 per gram atau sekitar 9 sampai dengan 15 persen dari harga jual.
Dalam hal ini, pemilik emas berharap terjadinya kenaikan harga emas dalam jangka panjang sehingga dapat menutup kerugian dari spread tersebut dan memperoleh keuntungan secara nominal.
Mengutip laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, sejak lima tahun terakhir atau sejak 2018, harga beli dan harga jual kembali atau buyback emas terus fluktuatif alias naik turun tetapi semakin bersinar.
Pada awal tahun 2018, emas Antam dibanderol Rp 647.000 per gram kemudian harga terus fluktuatif sampai pada harga Rp 679.000 per gram. Beralih ke tahun 2019, harga beli emas Antam tercatat naik mulai dari Rp 758.000 per gram hingga merangkak naik sebesar Rp 789.000 per gram.
Pada tahun 2020, harga emas Antam makin melesat menjadi Rp 846.000 per gram pada Maret hingga mencapai puncak harga tertinggi sebesar Rp 1.055.000 per gram pada bulan Agustus 2020.
Harga emas kemudian turun dan fluktuatif dengan harga berkisar Rp 933.000 sampai dengan Rp 961.000 sepanjang tahun 2021. Meski meredup di masa pandemi Covid-19, namun pada tahun 2022 harga emas kembali bersinar sebesar Rp 1.036.000 per gram pada bulan Maret.
Bahkan hingga tahun 2023, harga emas terus fluktuatif sekitar Rp 932.000 hingga tembus sejuta lebih. Kini per 8 Januari 2023 harga emas dipatok sebesar Rp 1.032.000 per gram.
Harga beli yang terus merangkak naik sejak lima tahun belakang sejalan dengan tren harga pembelian kembali atau buyback yang meningkat. Hal ini terlihat dari imbal hasil investor atau pemilik emas batangan yang memperoleh sekitar Rp 372.667 per gram.
Imbal hasil tersebut didapat khususnya bagi masyarakat yang telah membeli emas pada Januari 2018 kemudian dijual pada Januari 2023 atau bulan ini.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link