Harga Emas Naik Tipis di Tengah Ekspektasi Tapering

JawaPos.com – Harga emas dunia pada awal pekan ini menguat tipis setelah beberapa waktu lalu mengalami kerugian karena aksi jual yang cukup tajam akibat pelemahan imbal hasil US Treasury dan dolar AS. Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.769,46 per ounce pada pukul 10.09 WIB. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat naik 0,15 persen menjadi USD 1.771,00 per ounce.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengungkapkan, Pergerakan harga emas masih akan dipengaruhi oleh ekspektasi tapering yang dikonfirmasi dengan data-data ekonomi Amerika Serikat (AS). Data ekonomi AS yang membaik akan mendukung ekspektasi tapering dan sebaliknya.

“Tapering mendorong penguatan dolar AS dan menekan harga emas,” ujarnya kepada JawaPos.com, Senin (18/10).

Ariston memaparkan, data Penjualan Ritel AS bulan September yang dirilis lebih bagus dari ekspektasi, yang dirilis Jumat malam pekan lalu, telah membantu mendorong kenaikan yield tersebut. “Kenaikan yield merupakan antisipasi pasar menghadapi kemungkinan pemberlakuan kebijakan tapering dalam waktu dekat,” ungkapnya.

Namun di sisi lain, lanjutnya, ancaman pelambatan pertumbuhan ekonomi bisa menjadi pendorong kenaikan harga emas, seperti ancaman dari kenaikan dan krisis energi.

Selain itu, Data PDB Tiongkok kuartal ketiga yang dirilis pukul 9.00 WIB pagi ini bisa juga menjadi penggerak harga. Bila PDB Tiongkok di bawah ekspektasi pasar yang menandakan perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara perekonomian terbesar kedua, harga emas bisa menguat.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link