Harga Minyak Mentah Dunia Turun Imbas Pengetatan Covid-19 di Tiongkok

Harga Minyak Mentah Dunia Turun Imbas Pengetatan Covid-19 di Tiongkok

JawaPos.com – Harga minyak mentah dunia turun pada perdagangan Senin (31/10) menyusul kekhawatiran pembatasan Covid-19 di Tiongkok yang akan membatasi permintaan. Selain itu juga imbas dari data aktivitas pabrik Tiongkok yang lebih lemah.

Mengutip Reuters, pada Senin, harga minyak mentah Brent turun 63 sen atau 0,7 persen menjadi USD 95,14 per barel pada 0420 GMT. Harga tersebut turun setelah sempat tergelincir 1,2 persen pada hari Jumat.

Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) berada di USD 87,43 per barel. Tercatat turun 47 sen atau 0,5 persen setelah turun 1,3 persen pada hari Jumat.

“Kontrak data indeks manajer pembelian (PMI) menambah kepiluan pasca pesta kongres Tiongkok untuk pasar minyak. Tidak sulit untuk menarik garis lurus dari PMI yang lebih lemah ke kebijakan nol Covid-19 Tiongkok,” kata Stephen Innes, Managing Partner Manajemen Aset SPI, dalam rilisnya.

Ia juga mengatakan, jika kebijakan nol-Covid masih mengakar maka akan terus menggagalkan kenaikan harga minyak. Untuk diketahui, Tiongkok sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia mencatat penurunan aktivitas pabrik.

Menurut survei resmi, hal itu disebabkan oleh produksi yang terbebani oleh melemahnya permintaan global akibat pembatasan Covid-19 secara ketat. Bahkan, pembatasan yang ketat juga berdampak pada berkurangnya permintaan minyak.

Impor minyak mentah Tiongkok pada kuartal ketiga tercatat turun 4,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, permintaan minyak yang rendah juga datang dari Eropa karena terancam resesi saat memasuki musim dingin.

“Karena benua itu kemungkinan akan memasuki resesi musim dingin ini,” kata analis CMC Markets Leon Li.

Sementara itu, dalam prospek yang akan dirilis, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak diperkirakan akan tetap berpegang pada permintaan minyak yang meningkat untuk satu dekade lagi. Meskipun dalam waktu yang sama penggunaan energi terbarukan dan mobil listrik akan semakin meningkat.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri


Credit: Source link

Related Articles