Gedung KPK RI (foto: Jurnas)
Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak mengenal istilah jenis kelamin perempuan atau laki-laki dalam menindak pelaku rasuah. Lembaga antikorupsi memastikan tak akan tebang pilih meski pelaku korupsi berjenis kelamin perempuan.
Demikian disampaikan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah terkait hari Kartini yang jatuh pada Sabtu (21/4/2018). Bukan isapan jempol, sejauh ini lembaga antikorupsi telah banyak menjebloskan pelaku korupsi perempuan ke `hotel prodeo`. Salah satunya Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) nonaktif, Rita Widyasari.
“Ini terkait penyimpangan kewenangan tersebut jadi kita tidak melihat laki laki dan perempuan,” kata Febri.
Diakui Febri, masih banyak pelaku korupsi perempuan yang diproses oleh pihaknya menunjukan baik perempuan maupun laki laki akan sama saja jika perbuatannya tak diubah. “Korupsi tidak mengenal laki laki dan perempuan. Jadi bukan karena pejabat perempuan atau laki laki jadi lebih terbuka melakukan korupsi,” ungkap dia.
Sebab itu, kata Febri, peran perempuan sangat signifikan dalam upaya pencegahan korupsi. Dimana seorang ibu dalam keluarga menjadi peran central dalam menumbuhkan gerakan anti korupsi.
“Semangat pemberantasan korupsi yang dimulai dari rumah misal kesadaran seorang ibu maka itu sangat mungkin pengaruhi keluarganya, suaminya, dan anak-anaknya sehingga diharapkan penanaman sistem nilai berjalan disana,” tutur Febri.
KPK sendiri terus menggelorakan semangat pemberantasan korupsi kepada kaum hawa. Febri mengatakan, banyaknya gerakan perempuan dalam sosialisasi anti korupsi semakin meminimalisir pertumbuhan korupsi itu sendiri.
“Beberapa gerakan tersebut inisiatif dari masyarakat itu sendiri yang minta keterlibatan KPK. Kami tentu mendukung gerakan gerakan yang berkembang di masyarakat itu kami fasilitasi. Itu dapat menjadi sangat kuat dan positif untk gerakan anti korupsi,” tandas Febri.
TAGS : KPK Korupsi Hari Kartini
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/32936/Hari-Kartini-KPK-Korupsi-Tak-Mengenal-Lelaki-dan-Perempuan/