JawaPos.com – Menyusul pelantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri, kini jabatan Kabareskrim lowong. Sejumlah nama calon Kabareskrim pengganti Listyo Sigit Prabowo bermunculan.
Ada nama Irjen Pol Wahyu Widada, lulusan terbaik Akademi Polisi (Akpol) 1992 yang saat ini menjabat Kapolda Aceh. Berikutnya, Irjen Pol Nico Afinta, lulusan Akpol 1992 yang saat ini menjabat Kapolda Jatim. Kemudian ada nama Irjen Pol Dofiri, lulusan Akpol 1989 yang menjabat sebagai Kapolda Jabar, dan nama Irjen Pol Wahyu Hadiningrat, lulusan Akpol 1992 yang saat ini menjabat Wakabareskrim.
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan, ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki seorang Kabareskrim. Pertama, dia harus sosok yang yang bisa bekerja cepat, terampil, namun memiliki sifat humanis. ”Itu penting dan saya pikir di Kepolisian banyak kandidat yang seperti itu, tinggal siapa yang nanti dianggap punya chemistry untuk bisa bekerja dengan Kapolri yang baru,” ujar Anggota Komisi III DPR RI ini di Jakarta, Kamis (28/1).
Dikatakan Gus Jazil- sapaan akrab Jazilul Fawaid- ada beberapa nama yang sudah muncul ke publik sebagai calon Kapolri. ”Untuk posisi itu ya tentu dari bintang 2 yang ada cukup banyak, tinggal memilih apakah yang sekarang menjadi Kapolda atau jajaran bintang 2 yang lain. Saya tidak ingin berspekulasi untuk menyebut nama, tetapi banyak perwira mumpuni untuk jabatan Kabareskrim,” katanya.
Wakil Ketua Umum DPP PKB ini mengatakan, publik bisa melihat siapa calon-calon yang secara kepangkatan dan golongan sudah memenuhi syarat dan memiliki track record bagus dan jujur di posisi Kabareskrim. ”Ini posisi strategis sehingga jangan sampai salah pilih ya pastinya. Kapolri yang baru sangat berkepentingan untuk mencari figur yang paling pas, yang cocok di posisi Kabareskrim karena banyak perkara yang harus ditangani oleh Kabareskrim yang baru pengganti Jenderal Listyo Sigit Prabowo,” katanya.
Dikatakan Gus Jazil, penunjukan Kabareskrim merupakan salah satu pekerjaan rumah (PR) pertama yang harus dilakukan Listyo Sigit Prabowo sebagai bagian dari pembenahan dan konsolidasi di internal Kepolisian yakni mengisi pos-pos yang kosong seperti Kabareskrim.
Selain itu, Kapolri juga memiliki PR lain yang tidak kalah penting, yakni bagaimana Kapolri bisa membantu pemerintah dan masyarakat untuk terhindar dari pandemi Covid-19 dengan menegakkan protokol kedisiplinan masyarakat sehingga aman dari ancaman Covid-19.
Selain itu, menciptakan iklim keamanan, investasi dan berusaha karena pandemi ini memiliki dampak pada sisi ekonomi yang memburuk. Ini tantangan yang berat juga. ”Jajaran Kepolisian harus memberikan jaminan rasa aman kepada pelaku usaha, baik pelaku usaha kecil menengah dari luar maupun dalam negeri, ini penting,” katanya.
Credit: Source link