Ilustrasi golongan darah
Beijing, Jurnas.com – Sebuah penelitian di China mengungkapkan bahwa pemilik golongan darah A, memiliki kerentanan lebih besar terinfeksi virus corona baru (Covid-19). Sebaliknya, mereka yang memiliki golongan darah O cenderung lebih resisten.
Dikutip dari South China Morning Post pada Selasa (17/3) petang, penelitian ini menggunakan golongan darah lebih dari 2.000 pasien yang terinfeksi virus di Wuhan dan Shenzhen, dan membandingkannya dengan populasi sehat.
Para peneliti lalu menemukan bahwa pasien golongan darah A menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi, dan mereka cenderung mengalami gejala yang lebih parah.
Kendati demikian, peneliti menggarisbawahi bahwa studi ini masih berada di tahap awal, dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Karenanya kini untuk sementara pemerintah dan fasilitas medis disarankan mempertimbangkan perbedaan golongan darah, ketika menempuh langkah-langkah mitigasi atau perawatan pasien Sars-CoV-2.
“Orang-orang dari golongan darah A mungkin perlu secara khusus memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan infeksi,” kata peneliti di bawah pimpinan Wang Xinghuan dengan Kepala Pusat Pengobatan Berbasis Bukti dan Terjemahan Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.
“Pasien yang terinfeksi Sars-CoV-2 dengan golongan darah A mungkin perlu menerima pengawasan yang lebih waspada dan perawatan yang agresif,” lanjut Wang.
Sebaliknya, “golongan darah O memiliki risiko yang secara signifikan lebih rendah untuk penyakit menular dibandingkan dengan golongan darah non-O”, menurut sebuah makalah yang mereka terbitkan di Medrxiv pada 11 Maret.
Dari 206 pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Wuhan, 85 memiliki darah tipe A, yang 63 persen lebih banyak daripada 52 pasien dengan golongan darah O. Pola ini ada pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.
“Mungkin bermanfaat untuk memperkenalkan golongan darah ABO pada pasien dan tenaga medis, sebagai bagian rutin dari manajemen Sars-CoV-2 dan infeksi coronavirus lainnya, untuk membantu menentukan opsi manajemen dan menilai tingkat paparan risiko orang,” papar Wang.
Gao Yingdai, peneliti dari Laboratorium Kunci Negara Hematologi Eksperimental di Tianjin mengkritik penelitian ini.
Meskipun sampel sebanyak 2.000 orang bukanlah jumlah yang kecil, namun belum sepadan bila dibandingkan dengan total korban terinfeksi yang hari ini sudah mencapai 180.000 orang secara global.
Keterbatasan lain dari penelitian ini ialah tidak memberikan penjelasan yang jelas tentang fenomena tersebut, seperti interaksi molekuler antara virus dan berbagai jenis sel darah merah, menurut Gao.
Perlu diketahui, golongan darah ditentukan oleh antigen, suatu zat pada permukaan sel darah merah yang dapat memicu respon imun.
Ahli biologi Austria Karl Landsteiner menemukan golongan darah utama pada 1901 silam, lalu menamakannya tipe A, B, AB dan O. Penemuan ini memungkinkan transfusi darah yang aman dengan mencocokkan golongan darah pada pasien.
“Penelitian ini mungkin membantu para profesional medis, tetapi warga negara biasa tidak harus menganggap statistik ini terlalu serius. Jika kamu tipe A, tidak perlu panik. Itu tidak berarti Anda akan terinfeksi 100 persen,” ujar Gao.
“Jika kamu tipe O, itu tidak berarti kamu juga benar-benar aman. Anda masih perlu mencuci tangan dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh pihak berwenang,” tandas dia.
TAGS : Golongan Darah Virus Corona
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/69105/Hati-hati-Pemilik-Golongan-Darah-A-Rentan-Terinfeksi-Covid-19/