JawaPos.com – Dalam kehidupan berumah tangga bagi setiap pasangan pasti akan menghadapi berbagai tantangan masing-masing. Karena itu sebelum memutuskan untuk menikah, berbagai hal harus menjadi pertimbangan bagi setiap pasangan.
Penulis dan Certified couple relationship therapist dan conscious marriage advocate, Rani Anggraeni Dewi memaparkan fakta dan contoh kasus yang terjadi di dalam hubungan pernikahan yang sesungguhnya. Menurutnya, biar bagaimana juga tentu situasi dan kondisi yang kita hadapi akan berbeda.
“Ketika masih sendiri, pacaran, hingga setelah akhirnya menikah, kita akan menemui tantangan baru di setiap tahapan hubungan yang kita jalani,” ungkap Rani Anggaraeni Dewi, penulis buku ‘Untuk Apa Menikah’ dan ‘Untuk Apa Bertahan’ kepada wartawan baru-baru ini.
Ia juga mengungkapkan pembahasan mengenai kehidupan yang dijalani bersama pasangan setelah menikah. Rani menuangkan pemikirannya akan konsep conscious marriage atau pernikahan berkesadaran yang mengedepankan kesetaraan dalam pengelolaan hubungan rumah tangga lewat bukunya.
Pertimbangkan 4 Hal Ini Sebelum Menikah
Rani memaparkan berbagai aspek yang perlu diperhatikan sebelum menikah. Yaitu sisi psikologis, sosial, finansial, hingga spiritual. Keempat hal itu harus siap lahir batin sebelum menikah.
“Ini sebenarnya merupakan hal esensial dalam mempersiapkan pernikahan,” jelas Nurul Idzni, editor dari kedua buku yang diterbitkan oleh Studio Geometry.
Rani mengajak pembaca untuk mengenali diri sendiri, perihal nilai-nilai yang dimiliki, serta bagaimana cara berkompromi dan berkomunikasi dengan pasangan ketika memutuskan untuk menikah. Ia juga memberikan gambaran cara penanganan konflik yang seringkali dijumpai dalam hubungan pernikahan.
Konflik dan Perselingkuhan Membayangi
Menurut Rani, pada dasarnya pasangan harus dapat saling melengkapi dalam proses bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan bahagia. Setelah mendapatkan pemahaman mengenai persiapan pernikahan, pasangan masuk menjalani kehidupan pernikahan.
“Tentu biasanya pasangan akan menghadapi sejumlah tantangannya. Sekalipun sudah mengenal pasangan selama bertahun-tahun, konflik dan perbedaan pendapat sangat mungkin terjadi,” katanya.
Rani membagikan pengetahuan dan pengalamannya sebagai seorang konselor pernikahan selama lebih dari 22 tahun dalam membantu sejumlah resolusi konflik rumah tangga, terutama perselingkuhan. Dari sekian banyak kasus yang ia temui dari pasangan yang datang berkonsultasi, perselingkuhan menempati posisi teratas.
“Saya membuat P3K atau panduan pertolongan pertama untuk menghadapi konflik dalam hubungan pernikahan, terutama perselingkuhan ini,” jelas Rani.
Co-founder dari The Bride Dept, Friska Ruslim menilai saran tersebut tidak hanya cocok dibaca oleh pasangan yang ingin atau sudah menikah. Akan tetapi juga bisa menjadi referensi tambahan bagi siapa pun yang ingin lebih mendalami pemahaman akan komitmen dan kompromi dalam menjalani sebuah hubungan.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link