“Pencapaian ini merupakan bukti dari kerja keras dan dedikasi Hino untuk turut membangun ekonomi di Indonesia melalui peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, meningkatkan kesempatan kerja baik itu langsung, maupun tidak langsung melalui seluruh supplier kami yang terlibat dalam proses produksi,” kata COO – Director HMSI, Santiko Wardoyo di Jakarta, Senin.
Hal ini seusai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang menyatakan bahwa APBN dan APBD harus dibelanjakan untuk produk dalam negeri dan bukan barang impor. Untuk itu, Hino hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Baca juga: Hino akan bekukan produksi truk Ranger dan Profia selama setahun
Selain itu, Sertifikat TKDN ini merupakan bentuk komitmen Hino dalam penggunaan komponen buatan dalam negeri yang dipasok oleh lebih dari 150 rekanan lokal dalam memproduksi kendaraan Hino.
Perjalanan yang panjang harus dilalui oleh Hino, untuk mendapatkan Seritifikasi TKDN ini. proses sertifikasi yang ketat dilakukan oleh PT Surveyor Indonesia (Persero) yang diawasi oleh Kementerian Perindustrian Indonesia.
Dalam proses ini, banyak melibatkan penilaian menyeluruh terhadap fasilitas produksi Hino, rantai pasokan, dan komponen yang diproduksi secara lokal. Sehingga, Hino membutuhkan waktu selama lima bulan untuk bisa berhasil menerima sertifikasi tersebut.
10 varian Hino yang telah mendapatkan Sertifikasi TKDN tersebut diantaranya adalah Hino 300 – 115 SD, Hino 300 – 136 MDL, Hino 300 – 136 HD, Hino 300 – 136 HDX, Hino 300/Microbus 115 SDB, Hino 300/Microbus 115 SDBL.
Selain itu, terdapat juga Hino Bus GB 150 MT, Hino Bus GB 150 L AT, Hino 500 FG 260 JJ, dan Hino 500 FM 280 JD dengan nilai penjumlahan TKDN dan Bobot Manfaat Perusaahan (BMP) lebih dari 40 persen.
Baca juga: Hino resmi sederhanakan nama-nama produknya
Baca juga: Hino luncurkan enam varian kendaraan baru di awal tahun
Baca juga: Penjualan Toyota Januari – November stabil, di Jepang turun
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link