JawaPos.com – Penanganan pandemi Covid-19 masih terus dilakukan di seluruh belahan dunia. Terutama dalam hal penanganan kesehatan dan penanggulangan masalah ekonomi di tengah ketidakpastian berakhirnya pandemi Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, berdasarkan hitungan IMF, dibutuhkan dana sekitar USD 8 triliun. Atau sebesar 10 persen dari produk domestik bruto (PDB) global untuk mengatasi pandemi Covid-19 di seluruh dunia.
“Hitungan International Monetary Fund lebih dari USD 8 triliun. Covid-19 adalah bencana kemanusiaan yang telah mempengaruhi seluruh faktor paling dalam kehidupan masyarakat berinteraksi secara sosial, politik, kultural, tentu saja dari sisi ekonomi,” ujarnya dalam acara diskusi virtual, Kamis (27/8).
Menurut Sri, seluruh negara yang terkena dampak Covid-19 masih mencari titik keseimbangan antara penanganan kesehatan dan penanggulangan ekonomi. Sebab, hingga saat ini angka penularan Covid-19 masih tinggi.
Penularan Covid-19 membuat bisnis perusahaan kehilangan pendapatannya. Bahkan mengalami kebangkrutan, yang menyebabkan angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Jutaan pekerja kehilangan pekerjaannya.
Dengan demikian, seluruh dunia tengah melakukan kebijakan untuk menghadapi ketidakpastian kedepannya. “Seluruh dunia menghadapi ketidakpastian tentang masa depan ini karena kita tidak tahu apakah second wave akan terjadi, apakah vaksin akan segera ditemukan dan bisa didistribusikan,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link