Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono saat berikan keterangan pers. (Foto : Jurnas/Ist).
Jakarta, Jurnas.com- Usai aksi mahasiswa di depan Gedung DPR RI pada Selasa (24/9) malam yang berujung chaos, tersiar kabar adanya mahasiswa yang meninggal dunia. Informasi itu menyebar luas di WAG dan juga media sosial.
Kenyataannya kabar tersebut adalah hoax yang menyesatkan. Hoax itu bertujuan untuk memperkeruh suasana ditengah situasi yang ada. Seorang mahasiswa bernama Faisal Amir yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia, sedang menjalani perawatan.
Hal itu disampaikan oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar Indonesia, Yusuf Hidayat. Mahasiswanya itu mengalami luka berat dan telah melakukan operasi dan kondisinya kini sudah stabil.
“Ïya benar mahasiswa kami. Alhamdulilah masa kritisnya sudah lewat. Tadi pagi juga operasi bahunya. Sekarang lagi istirahat,” tandas Yusuf.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono juga mengeaskan, tidak ada korban jiwa. Kabar adanya yang meninggal hanyalah kabar hoax yang ingin memperkeruh suasana.
“Ada adik-adik mahasiswa yang terkena gas air mata. Kemudian karena dorongan, mereka lari dan sebagainya.Dari data yang ada, sebanyak 254 yang dirawat jalan di beberapa rumah sakit dan dirawat inap 11 orang dan ini kita akan masih didalami oleh dokter kenapa yang bersangkutan (dirawat). Nanti Pak Kabid Dokkes juga akan melihat ke rumah sakit dimana adik-adik kita ini dirawat,” tegas Gatot Eddy.
Sementara itu dia juga menyebutkan ada 39 anggota kepolisian yang terluka, baik luka ringan dan juga luka parah seperti patah tulang di bagian tangan. Hingga saat ini beberapa anggota yang mengalami luka, masih dalam perawatan juga.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin